Matematika Dan Coding
Melihat keberanian mas Menteri membubarkan UN, seperti meyakinkan saya bahwa ini orang nggak main-main. Sebelumnya dia mengutarakan bahwa salah satu dari beberapa kompetensi yang harus dimiliki generasi saat ini adalah coding.
Kalau jadi coding dimasukkan dalam kurikulum pasti bakal muncul kehebohan. Secara penguasa coding itu mayoritas generasi muda. Lihat saja coding engineer di aplikasi-aplika
Lantas bagaimana nasib guru-guru kalau muatan kurikulum kita benar-benar jadi dikurangi?
Ada dua pilihan. Mati-matian menolak dan demo sana-sini atau belajar ilmu baru yang mungkin masih dapat dimanfaatkan di era sekarang.
Nah, kembali lagi ke masalah coding. Mengingat kebutuhan di era digital yang makin mendesak dan manusia sedemikian rupa dituntut berkomunikasi dengan mesin, maka coding adalah jembatan yang menghubungkan. Kalau dunia benar-benar masuk ke dalam era robotisasi dan artificial intelligence, maka coding adalah kompetensi wajib agar manusia tidak disingkirkan mesin-mesin.
Tentu, tidak ada orang yang cukup bodoh mengirimkan prajurit manusia ke medan perang kalau mereka bisa mengirimkan robot yang canggih. Manusia juga nggak perlu ke luar angkasa cuma buat ngambil sampel bebatuan kalau mereka juga bisa mengirimkan robot untuk melakukan pekerjaan itu.
Nah, sayangnya robot dan mesin cukup bodoh untuk menerima instruksi kita sekalipun dengan bahasa inggris. Di sana lah coding berperan. Coding lah yang kelak menjembatani maksud manusia agar dilakukan oleh robot.
Kalau demikian pentingnya coding, apa prasyarat belajar coding? Tidak lain dan tidak bukan adalah matematika dan sedikit bahasa inggris. Kelak jika coding hadi di meja sekolah, maka yang paling mungkin mengajarkan dasar-dasar coding adalah guru matematika.
Loh kenapa bukannya para programmer yang ngajar coding?
Ndak segampang itu Ferguso. Pertama, para programmer itu kebanyakan sudah nyaman dengan zona freelance mereka yang udah bergaji besar. Rutinitas guru negeri sekalipun akan membosankan bagi mereka. Maka, pilihan masuk akal kalau coding hendak cepat-cepat masuk di tas anak-anak, guru matematika adalah pilihan terbaik mengajarkannya.
Memang tidak mudah belajar coding. Seorang tak bisa tetap dengan menguasai satu bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman itu mirip-mirip tempe, cepat basi.
Berdasarkan pengalaman saya, tahun 2010 saya belajar coding dengan bahasa pemrograman Action Script 2.0. Belum lancar sekitar tahun 2012 Action Script 3.0 sudah mulai trending orang mulai berpindah. Mulailah saya harus mengupgrade pengetahuan saya.
3 tahun kemudian saya mengenal Visual Basic yang saat itu saya gunakan untuk excel. Belum nyenyak saya main visual basic, android sudah booming dengan bahasa pemrograman Java. Edan to? Memang. Tak ada jaminan suatu bahasa pemrograman dapat terus bertahan.
Nah, tahun 2017 kemarin Google sebagai salah satu raksasa teknologi mengumumkan bahasa pemrograman resmi untuk Android yang disebut Kotlin. Bahasa pemrograman yang sederhana tapi sangat powerful ini dengan cepat diterima banyak orang. Termasuk saya pun akhirnya kepincut.
Butuh berapa lama belahar bahasa pemrograman kotlin? Sebenarnya tidak lama, kalau kita benar-benar menguasai basic matematika dan logika. Saya contohkan ya.
Di foto bawah ini sebelah kiri adalah code untuk mencari nilai faktorial. Kalau anda amati kode ini sebenarnya cukup sederhana. Kalau saya menginputkan 5, maka kode akan menjalankan proses 5x4x3x2x1, sebagaimana definisi faktorial dalam matematika.
Dari beberapa pengalaman saya belajar coding, para tutor atau buku selalu menjelaskan fitur bahasa pemrograman dengan contoh-contoh soal matematika. Jadi, matematika jelas sangat memudahkan kita belajar coding.
Contoh ke dua di sebelah kanan adalah barisan code untuk mengetahui apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau bukan. Code ini ditulis berdasarkan teorema asli dalam matematika untuk menentukan keprimaan suatu bilangan.
Nah, itu sekilas hubungan matematika dan koding. Kalau anda guru matematika, anda sebaiknya bersiap.
What is Coding? Why Coding?
Coding adalah menulis sekumpulan code sesuai dengan aturan penulisan dari bahasa pemrograman yang digunakan.
Dengan itu semua, kita dapat memberikan daftar instruksi pada perangkat komputer sesuai dengan tujuan kita. Misalnya, kita menulis code untuk membuat aplikasi, web, animasi dan game.
Permintaan akan coder developer baik itu web maupun mobile terus meningkat apalagi di masa pandemi disaat semua pekerjaan dan sekolah dijalankan secara online. Sekarang pun kita kesulitan mencari developer lokal yang berkualitas meskipun jurusan IT merupakan salah satu jurusan paling favorit di Indonesia, nyatanya output yang dihasilkan belum bisa memenuhi kebutuhan industri.
Di era persaingan global seperti sekarang ini, jika kita tidak berbenah diri maka developer dari luar-lah yang akan masuk dan menggeser posisi kita.
Dengan mengajarkan anak Coding sejak dini, mereka dapat menguasai ilmu komputer, bahasa pemrograman dan memaksimalkan manfaat teknologi komputer.
Jadi coding merupakan skill yang sangat cocok untuk dipelajari oleh anak-anak saat ini, mengingat terus berkembangnya kebutuhan akan ahli komputer yang piawai bahasa pemrograman di masa datang.
Mau belajar Coding secara Online?
Lebih penting belajar bahasa Program atau konsep pemrograman ???
simak selengkapnya
Yang Anda butuhkan adalah konsep pemrograman. Bukan sekadar belajar bahasa pemrograman saja. Pada dasarnya setiap orang yang ingin menjadi pemrogram lebih membutuhkan konsep pemrograman daripada sekadar mempelajari sintaks bahasa pemrograman tertentu. Memang pada waktu belajar konsep pemrograman pasti akan ada bahasa pemrograman yang dipakai untuk berlatih, namun porsi konsepnya ini sangat penting karena bisa digunakan untuk mempelajari bahasa pemrograman lainnya.
Bagaimana cara belajar konsep pemrograman? Caranya banyak.
Kuliah di universitas yang mengajarkan konsep pemrograman, misalnya Ilmu Komputer atau Teknik Informatika. Jika universitas dan dosennya bagus, ia akan mengajarkan konsep pemrograman di semester 1 dengan baik
Jika belajar di universitas tidak dapat Anda lakukan, Anda bisa kursus privat dengan orang yang menguasai konsep pemrograman dan mengajarkan Anda dasar-dasar pemrograman. Dengan adanya tutor, Anda akan terbantukan dalam memahami konsep pemrograman dan bisa melakukan tanya jawab
Jika uang adalah kendalanya, maka cobalah untuk mempelajarinya di Youtube atau kursus seperti Code Academy, Coursera, atau Udemy
Apa saja biasanya konsep pemrograman yang diajarkan?
Konsep cara kerja komputer (memori, CPU, dsb)
Bagaimana mendeklarasikan
Sintaks dasar bahasa pemrograman yang digunakan sebagai pengantar konsep pemrograman
Pemahaman dan penguasaan teknik iterasi dan kondisi percabangan
Struktur dan tipe data variabel
Penggunaan operator dan fungsi pustaka dasar
Cara melakukan debugging (pencarian kesalahan program)
Pengenalan fungsi-fungsi dasar IDE (Integrated Development Environment)
Jika sudah belajar, apa yang harus dilakukan untuk menguasai setidaknya satu bahasa pemrograman?
Berlatih membuat program minimal 1 program sehari (semakin banyak semakin cepat menguasai). Pemrograman itu jam terbang. Semakin banyak waktu yang digunakan untuk mempelajarinya,
Program yang dibuat harus berisi materi yang ingin dikuasai sehingga apa yang dipelajari secara teori benar-benar tertanam dalam pikiran kita
Berlatih memecahkan masalah (menyelesaikan soal matematika, teka-teki, dsb). Pemrograman itu bukan hanya menguasai bahasa pemrograman lalu secara ajaib masalah dunia nyata akan selesai. Tidak. Menjadi seorang programmer dibutuhkan setidaknya dua hal:
Menguasai setidaknya satu bahasa pemrograman
Mengetahui bagaimana suatu masalah dunia nyata bisa diabstraksikan menjadi model matematika agar bisa diselesaikan dengan algoritma
Tidak mudah berputus asa ketika menemui kendala. Cari jawaban masalah Anda di Internet. 99% masalah sudah ada jawabannya di Internet. Berlatihlah mencari solusi dari permasalahan Anda dengan menggunakan Google
Jangan malas dan banyak alasan untuk menghindar belajar bahasa Inggris. Materi yang bagus dan padat mengenai dunia ilmu komputer masih banyak yang hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Jika tidak bisa memahami solusi yang sudah terpampang di depan mata, bagaimana bisa cepat belajar?
Tanyakan pada diri sendiri, apakah pemrograman adalah renjana (passion) Anda. Jika itu memang yang Anda kejar, maka seharusnya sebagian besar hidup Anda hanya tentang belajar bagaimana memprogram. Kurangi main game yang tidak perlu, menonton film berlebihan, nongkrong dengan teman yang tidak ada manfaatnya, dan seterusnya. Sehari kita mendapat jatah 86.400 detik untuk dimanfaatkan dan kita tidak tahu apakah besok mendapatkan jatah yang sama. Manfaatkan untuk fokus menguasai hal yang Anda butuhkan untuk menjadi lebih baik di masa depan
Saya belajar pemrograman dari tahun 1992 tanpa memiliki komputer sama sekali. Zaman itu Internet belum bisa diakses. PC masih sangat lambat. Buku komputer hanya bisa dihitung dengan jari. Namun saya bisa membuat program komputer sebelum kuliah hanya dengan modal buku tulis dan pensil untuk menulis program, dan mempraktikkanny
Saat ini Anda bisa menggunakan aplikasi Solo Learn di smart phone untuk belajar pemrograman. Internet begitu mudah untuk diakses. Stack Overflow siap memberikan banyak jawaban untuk masalah pemrograman. Youtube memberikan begitu banyak materi berupa tutorial. Coursera dan Udemy menawarkan kursus massal dari universitas ternama dunia.
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?
Silakan hisab kuota Internet Anda, sebagian besar untuk belajar atau membakar waktu?
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼