Share Yuk

Pilkades Serentak Sidoarjo, Suami Melawan Istri Ternyata! Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Sidoarjo sudah tuntas. Nama-nama Kades terpilih di 84 desa pun sudah selesai. Jika tidak ada masalah, rencananya pelantikan digelar pada 26 Juni nanti. Yang menarik, beberapa di antara calon Kades terpilih itu, ada yang melawan istrinya sendiri. Artinya, calon adalah pasangan suami istri (Pasutri). Sebab, tidak ada kandidat lain yang mendaftar. Padahal, sesuai ketentuan, calon Kades minimal dua orang. Di Desa Ketajen, Kecamatan Gedangan, misalnya. Yang bersaing adalah pasutri Syamsul Afan dan Nur Sholikhah. Afan merupakan incumbent (petahana). Dia yang mendaftar lebih dulu. Selang beberapa hari, Nur maju mendaftarkan diri menjadi kandidat pesaing suaminya. ”Ya, kebetulan saat itu di lapangan yang lain kurang gereget. Jadi, kenapa tidak saya mencoba?” ujar Nur. Walau menjadi debutan dalam pencalonan kades dan pelengkap agar tidak ada calon tunggal, Nur tetap siap jika ter...

CARA SAYA MENASEHATI ISTRI - Wahai para kaum ADAM Jangan menasehati istri dengan cara merendahkan fisik atau sifatnya. Puji kelebihan yg ada pada dirinya terlebih dahulu, kemudian nasehati dengan lembut kesalahannya. Maka istri akan menerima dengan jiwa yg tenang dan hati yg lapang. Jangan menasehati istri dengan cara mentertawakan kesalahan dan kekurangannya. Wanita itu makhluk yg penuh perasaan, jika tersakiti yg dia lakukan adalah memendam. Satu luka itu jika terkumpul akan parah. Hati-hati. Wanita yang tersakiti itu sulit melupakan meski dirinya sudah memaafkan Jangan menasehati istri dengan cara langsung tunjuk kesalahan.Beri dia arahan dan teladan Wanita makhluk yg mudah belajar dari pandangan mata bukan telinga. Percayalah, wanita itu seperti anak-anak yg lebih banyak belajar dari apa yg dilihat daripada apa yg didengar. Sungguh ini sungguh....... Jangan menasehati istri dengan suara yg lantang dan penuh kemarahan. Gunakan kelembutan, karana Wanita m...

Hukumnya istri meminta cerai pada suami dalam islam Dalam pernikahan, semua pasangan suami istri tentu mempunyai harapan dapat membangun keluarga yang sakinah mawaddah dan warrahmah seperti yang telah dipaparkan dalam Al Quran Surat Ar-Rum ayat 21. “Pernikahan di dalam Al Quran disebut sebagai “Miitsaqqun Ghalidz” atau perjanjian agung. Bukan hanya sekedar upacara mengikuti tradisi, bukan juga semata-mata sarana untuk mendapatkan keturunan, apalagi hanya sebagai penyalur libido seksualitas atau syahwat belaka. Pernikahan adalah amanah dan tanggung jawab, membangun mahligai kehidupan bersama. Pahalanya adalah sorga, apalagi keduanya saaing mencintai.” ( KH. Ahmad Mustofa Bisri ) Namun, pada faktanya membangun rumah tangga bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, kadangkala terjadi konflik, kesalahpahaman, cekcok dan lainnya. Jika frekuensi hal tersebut sering terjadi dalam keluarga kita, tidak menutup kemungkinan kebahagiaan yang sudah terajut dengan perlahan tapi pasti...