Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dahlan Iskan

IKN Mendongak - Catatan Dahlan Iskan

IKN Mendongak - Catatan Dahlan Iskan Oleh: Dahlan Iskan Senin 09-05-2022 (Dahlan Iskan ke Titik Nol IKN Nusantara) SUDAH ada kok pembangunan fisik di IKN Nusantara: membangun bendungan. Itulah satu-satunya kegiatan fisik di sana. Saat ini. Kegiatan itu terlihat di kiri-kanan jalan utama IKN –jalan milik perusahaan konglomerat Sukanto Tanoto. Lokasi proyek ini di sekitar 2 km dari portal pintu masuk. Itulah proyek Waduk Sepaku. Itu rencana lama. Sudah lebih 30 tahun. Ide awalnya, dulu, untuk menjadi sumber air minum kota Balikpapan. Kini airnya akan dibagi dua: 1.500 liter untuk IKN. Yang 1.000 liter lagi untuk Balikpapan. Kalau pipa sejauh sekitar 50 Km jadi dibangun. Nama Bendungan Sepaku ibarat guntur setengah abad tanpa hujan. Penetapan IKN membawa hujan itu turun. Rencana lama ini akhirnya dilaksanakan. Alhamdulillah. Air dari bendungan itu sangat ditunggu. Terutama untuk IKN sendiri. Pembangunan fisik IKN secara besar-besaran tentu tidak bisa jalan tanpa ai...

IKN Pasakbumi - Catatan Dahlan Iskan

IKN Pasakbumi - Catatan Dahlan Iskan Oleh: Dahlan Iskan Sabtu 07-05-2022, (Dahlan Iskan ke IKN Nusantara.) LALU soal pohon Pasak Bumi itu. Yang harus ada di hutan IKN masa depan Sabar. Dari exit tol km 36 itu, ternyata perlu waktu lebih lama dari yang saya perkirakan: 1 jam 10 menit. Berarti dua jam dari jembatan Mahakam Samarinda. Atau 2 jam 40 menit. Kalau dari Bandara Samarinda. Pun dari Bandara Balikpapan. Masih perlu waktu 1 jam 40 menit. Berarti memakan waktu lebih lama daripada Bandara Narita ke Tokyo. Meski jaraknya lebih dekat. Yang penting saya tiba di pintu gerbang Ibu kota Negara yang baru. Teman saya turun dari mobil. Ke pos penjagaan. Gerbang ini dipasangi portal.  Kelihatannya itu portal lama. Yang dibangun perusahaan. Agar truk yang keluar masuk terkontrol. Truk-truk itu mengangkut kayu. Hasil hutan. Besar-besar. Sejenis trailer. Karena itu jalan masuk ke IKN ini lebar sekali. Itulah jalan yang amat bersejarah. Para pelestari lingkungan menyebut "itulah...

IKN Portal - Catatan Dahlan Iskan

IKN Portal - Catatan Dahlan Iskan Oleh: Dahlan Iskan Jumat 06-05-2022 (Dahlan Iskan sampai di portal menuju IKN Nusantara.-) YEEEIIIII.... akhirnya saya tiba di Titik Nol Indonesia. Di ibu kota negara yang baru: Nusantara. Di pedalaman Kaltim itu. Itu dua hari sebelum Lebaran kemarin. Saya paksakan ke sana. Toh pesawat saya balik ke Surabaya jam 14.00. Pagi itu saya berangkat dari Samarinda. Lewat jalan tol baru Samarinda-Balikpapan. Yang panjangnya 89 km itu. Saya berangkat dari Hotel Mercure pukul 7 pagi. Di bulan puasa, pada jam seperti itu, kota masih sepi. Dari hotel, saya belok kiri ke arah Pelabuhan Samarinda. Itulah pelabuhan mahal. Di tepian sungai Mahakam nan luas. Tiap tahun harus dilakukan pengerukan. Pendangkalan sungai Mahakam tak tertahankan. Dari situ saya melewati Masjid Raya, Pasar Pagi. Bekas kampung kumuh. Dibangun ketika saya masih mahasiswa di sana. Lalu lewat Teluk Lerong, Islamic Center, sampai ke jembatan indah yang melengkung di atas su...

Percaya Dokter - Catatan Dahlan Iskan

Percaya Dokter - Catatan Dahlan Iskan Oleh: Dahlan Iskan Minggu 17-04-2022,04:0 0 WIB PROFESI yang paling dipercaya di seluruh dunia ternyata tetaplah ini: dokter. Dokter terus berada di urutan nomor satu. Bertahun-tahun.  Mengalahkan ilmuwan –yang juga hebat, yang masih tetap di urutan kedua. Yang paling jeblok: Anda sudah tahu, politisi. Sedang yang paling jeblok berikutnya, Anda juga sudah mengira: para menteri di pemerintahan, Mahinda jadi mana pun. Itulah hasil riset terbaru di 28 negara dari lembaga riset tepercaya di Inggris/ Prancis: Ipsos –yang publikasinya saya baca pekan lalu. Pun seandainya Indonesia ikut diriset, tetaplah posisi dokter tidak akan berubah. Setidaknya menurut perkiraan saya. Heboh dokter Terawan tidak akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan itu –Terawan kan juga dokter. Dokter pernah di urutan kedua: setelah ilmuwan. Itu sudah lama dulu. Ketika masyarakat mungkin masih lebih memercayai takhayul. Tiga tahun terakhir, terutama setelah terjadi...

Terowongan Salju - Catatan Dahlan Iskan

Terowongan Salju - Catatan Dahlan Iskan Oleh: Dahlan Iskan Rabu 04-05-2022 (Terowongan Hsuehshan di Taiwan.) KESULITAN Rusia mengalahkan Ukraina, kelihatannya, menimbulkan semangat baru bagi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Pun negara besar kini tidak mudah lagi mengalahkan negara kecil. Taiwan belajar banyak dari Ukraina. Terutama dalam menghadapi kemungkinan serangan dari Tiongkok. Taiwan belajar apa saja yang menyebabkan Rusia tidak mudah menundukkan tetangganya. Padahal Ukraina berbatasan darat langsung dengan Rusia. Penyerangan mestinya lebih mudah. Pengerahan peralatan perang juga tidak sulit. Pengaturan logistik mestinya juga tidak ada kendala alam. Sedang Taiwan dipisahkan laut sejauh 150 km –yang terdekat 120 km– dari Tiongkok. Akan ada hambatan logistik lebih berat dari Rusia. Taiwan sudah belajar banyak dari Ukraina: bagaimana bisa sukses menahan laju Rusia. Segala taktik Ukraina diamati oleh Taiwan. Mulai dari pengerahan drone, menjadikan bangunan apartemen tinggi-...