SYAWAL : DAHSYATNYA MAAF DAN MEMAAFKAN
Syawal adalah bulan ke 10 dalam kalender Hijriah Islam dan kalender Jawa. .Syawal berarti kebahagiaan atau kelapangan. Maknanya juga merujuk pada upaya 'peningkatan', 'meningkat', atau 'terbit', yaitu semakin memperbaiki kualitas ketakwaan dalam kehidupan seorang Muslim, setelah beribadah puasa satu bulan lamanya. Bulan ini adalah bulan momentum tradisi maaf dan memaafkan. Ada 2 hal yg harus di fahami agar kita mudah maaf dan memaafkan terhadap sesamanya.
Pertama, kita harus memahami tentang diri kita sbg manusia. Adakah manusia yg tak luput dari dosa dan kesalahan ? Dengan mau memikirkannya secara seksama, manusia memang tempatnya salah dan dosa.
Kedua, kita harus yakin adanya hari kemudian, hari pembalasan, pahala dan surga, termasuk bagi orang² yg mau memaafkan kesalahan orang lain.
Allah subhanahu wa ta'ala menekankan agar orang² yg beriman, memiliki kemudahan gemar memberi maaf. Termaktub dalam Surat Al-Jatsiyah : 14 :
قُل لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَغْفِرُوا۟, لِلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ أَيَّامَ ٱللَّهِ, لِيَجْزِىَ قَوْمًۢا بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ.
"Katakanlah kepada orang² yg beriman, hendaklah mereka memaafkan orang² yg tiada takut hari² Allah, karena Allah akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yg telah mereka kerjakan."
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ, فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
"Barangsiapa yg memaafkan dan mendamaikan, maka pahalanya dari Allah SWT" (QS: Asy-Syura: 40)
Sejatinya, tidak ada manusia yg sempurna. Karena dalam hubungan kemanusiaan, pasti terselip kesalahan, baik sengaja atau tidak sengaja, yg seringkali menimbulkan rasa sakit hati, kesal, marah dan dendam dalam diri seseorang.
Setiap orang yg bersalah, lazimnya meminta maaf. Namun, ada kemuliaan bagi orang yg memaafkan kesalahan orang lain. Sebab, perilaku memaafkan salah satu puncak kemuliaan hati, bagi yg terdzalimi, untuk membuang rasa sakit, dendam, jengkel, kesal, dan marah yg ada dalam hati.
Seolah² seseorang yg memaafkan dan mengalah, terlihat lemah dan tidak memiliki kekuatan, akan tetapi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa, barang siapa yg memaafkan dgn keikhlasan, maka Allah subhanahu wa ta'ala, akan tambah kemuliaannya. Hal ini telah dikabarkan Rasulullah SAW yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu (wafat 678 M di Jannatul Baqi' Madinah) :
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ, إِلاَّ عِزًّا
‘Tidaklah seseorang memaafkan, kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.’ (HR. Imam Muslim rahimahullah).
Jikalau ada dua orang yg berselisih, dan melakukan proses maaf dan memaafkan, keduanya akan mendapatkan keutamaan dan keuntungan. Bagi yg dimaafkan, ia terbebas dari dosa, sementara yg memaafkan ia termasuk orang yg beruntung, karena telah mampu berbuat suatu kebaikan. Tapi, yg lebih untung, tentu yg memaafkan.
Selain itu, Allah subhanahu wa ta'ala menjanjikan ampunan-Nya, untuk orang yg memaafkan. Dan memberikan kenikmatan dan kemuliaan di akhirat, juga kenikmatan dan kemuliaan di dunia.
Orang yg memaafkan, maka hatinya akan tenang, sebab hatinya dilapangkan oleh Allah SWT, karena melakukan perilaku bijak, yg membawa maslahat, QS Ali Imran ayat 134 :
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Orang² yg memaafkan kesalahan orang. Allah sangatmenyukai orang² yg berbuat kebajikan."
Berbeda jika tidak memaafkan, maka hanya akan menambah pikirannya, dia akan memikirkan bagaimana membalasnya, sehingga bisa menyebabkan berbagai mudharat pada tubuhnya, karena stres memikirkannya. Ditambah dia hanya akan menghabiskan waktunya, untuk mengurusi masalah demi masalah.
Pema'afan, merupakan salah satu karakter positif yg menimbulkan kesehatan fisik, psikologis, dan spiritual. Dengan memaafkan, tidak akan menurunkan derajat seseorang, justru menjadikan dirinya terhormat dan orang lain lebih hormat kepada dirinya.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : "Allah tidak menambah seorang hamba karena mau memberi maaf, melainkan kemuliaan; dan tidaklah seseorang yg bersikap rendah hati di hadapan Allah, melainkan akan diangkat oleh Allah derajatnya." (HR. Imam Abu Daud rahimahullah).
Kita harus yakin dan sadar bahwa jika berbuat salah, harus memperbaiki diri. Ada 3 jalan untuk menghapusnya, dgn JALAN PERSONAL (meminta maaf kepada orang lain) dan JALAN SPIRITUAL (bertaubat kepada Tuhan) dan jalan AMALIAH, melakukan perbuatan² yg baik, berbuat positif kepada kepada sesama).
Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, mudah memaafkan kesalahan orang lain. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala, dan kebaikan² kita menjadi amal Sholih yg bermanfaat fid diini wad dunya wal akhirah.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼