SHOLAWAT SINGKAT TAPI PENUH KHASIAT (MIMPI BERJUMPA RASULULLAH)
Diriwayatkan bahwasanya Syekh 'Ali Al-Bayuumi setiap harinya tidak kurang membaca Sholawat kepada Baginda Nabi SAW 100.000×(seratu
Kemudian ketika tidur beliau bermimpi dengan Nabi Muhammad lalu beliau bertanya kepada Nabi :
"Yaa Rasulallah adakah orang setiap harinya membaca sholawat lebih dari aku?"
Rasul menjawab "Iyaa ada yaitu Syekh Amhad Ad-Dardiir, dia membaca sholawat lebih dari dirimu"
Kemudian Syekh Ali Al-Bayumi bertanya lagi..
"Bagaimana Yaa Rasul, lafadz Sholawat yang dibacakan Syekh Ahmad Ad-Dardiir..?"
Rasul menjawab "Beliau Syekh Ali membaca sholawat setiap harinya 10 kali yaitu:"
*اللهم صل وسلم وبارك علی سیدنا محمد وعلی اله عددكمال الله وكما یلیق بكماله*
Allhumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik 'Ala Sayyidina Muhammadin Wa 'Alaa Aalihi 'Adada Kamaalillahi Wa Kamaa Yaliiqu Bikamaalihi
Membaca Sholawat yang dibacakan dengan sighot (lafadz) Syekh Ahmad Ad-Dardiir setiap hari meskipun hanya 10 ×, tapi bisa mengimbangi dengan membaca Sholawat dengan sighot (lafadz) lain seratus ribu kali.
Majelis Rasulullah SAW
MEMBANGUN RUMAH DZIKIR
Abu Muhammad Abdullah bin Khubaiq mengatakan, "Barangsiapa ingin hidup dalam kehidupannya, jangan membiarkan ketamakan bersarang di kalbu." Menurut Al-Hujwiri, hal ini karena orang yang tamak itu akan mati dalam jerat ketamakannya sendiri, seperti segel pada kalbunya. Dan, kalbu yang telah tersegel itu mati. Maka beruntunglah kalbu yang telah mati terhadap segala sesuatu selain Allah dan hidup karena Dia. Oleh sebab itu, Allah telah membuat dzikir kepada-Nya sebagai keagungan bagi kalbu-kalbu manusia, dan ketamakan adalah aib bagi kalbu-kalbu manusia. Abdullah bin Khubaiq juga berkata: "Allah menciptakan kalbu-kalbu manusia untuk menjadi rumah-rumah dzikir kepada-Nya, tapi mereka telah menjadikannya rumah-rumah hawa nafsu. Dan, tiada sesuatu yang membebaskan mereka dari hawa nafsu kecuali rasa takut yang mencekam atau harapan yang sangat membara." Al-Hujwiri menjelaskan, bahwa rasa takut (khawf) dan harapan (raja') adalah dua soko guru iman. Jika iman terhujam di dalam kalbu, maka dzikir dan ridha pun menyertainya, bukan ketamakan dan ketidakpedulian
BAGAIMANA PARA WALI DAPAT BERJALAN CEPAT......???
(Dikisahkan oleh Habib Ali Habsyi/
Ahmad bin Thoha bertanya, "Bagaimana para wali dapat
berjalan cepat, apakah itu bumi yang dilipat bagi mereka, atau bagaimana? ?
Habib Ali Habsyi berkata, "Tidak, itu adalah jasad yang mengikuti ruh. Alam jasmani itu terikat oleh sebab-sebab. Jika kau ingin ke Mekah, kau harus menyiapkan kendaraan, bekal, atau perahu dan lain-lain. Kau tidak akan bisa sampai kesana kecuali dengan susah payah. Namun bila jasmani ringan (dari dosa) maka ia akan mengrkuti ruh.
Jika terlintas keinginan di hatimu untuk pergi ke Mekah, maka, saat itu juga kau akan sampai ke Mekah: kau akan bertawaf, berziarah ke Nabi Saw dan kembali saat itu juga sebagaimana yang terjadi pada Syeikh Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Saggaf.
Suatu hari teman-temannya mendengar suara-suara (aneh).
Mereka bertanya: ”Apa itu?”
Syekh Abu bakar berkata, “Shafra binti Khathlin datang dari India bersama 30 wali wanita ke kota ini. Mereka hendak berziarah makam Nabi Hud, Anaknya yang ditinggalkan di India menangis. Lalu ia menggoyangkan mainan anaknya yang gemerincing, untuk menenangkan anaknya”.
Demikian pula yang terjadi dengan Sya’rani, ia berkata:
"Datang kepadaku 7 orang dari India mereka berkata:
“Kami berangkat semalam dari India. Kami umrah, menziarahi Nabi Saw pergi ke Bait al-Maqdis dan pagi ini kami bersamamu..
'Abdul Qadir bin Ahmad bin Thahir bercerita bahwa Habib
Abu Bakar berkata; ”Ketahuilah Nak. (dari Huraidhah) aku pergi. ke Syibam ke tempat Habib Ahmad bin Umar bin Smith kemudian ke Masileh, ke rumah syeikh, lalu berziarah kepada Habib Thahir dan Habib Abdullah, kemudian aku kembali lagi ke Huraidhah.Semua
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼