5 Keutamaan Ibadah Haji - Tempat Ijabah Do'a Di Mekah Dan Madinah
Salah satu rukun Islam adalah haji
Umat Islam yang mampu wajib menjalankan ibadah haji ke tanah suci mekah.
Menurut para ahli Fiqh, haji wajib dilakukan dengan segera bagi yang telah mampu pergi ke baitullah al-haram. Bahkan, bagi yang mampu, tetapi tidak melakukannya, maka sungguh dirinya dalam bahaya besar.
Mengenai hal ini, Rasulullah ﷺ bersabda:
عن ابن عباس – رضي الله عنهما – أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – قال : تَعَجَّلُوا إلى الحجِّ؛ فإنَّ أحدكم لا يدري ما يَعْرِضُ له
Artinya: Dari Fadhl bin Abbas radhillahu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang ingin berhaji maka hendaklah dia bersegera melakukannya, sebab bisa jadi dirinya ditimpa suatu penyakit dan kendaraannya tersesat atau ada kebutuhan yang mendatanginya.”
Ibadah haji memiliki 5 keutamaan:
1.Ibadah haji menghapuskan semua dosa sebelumnya.
2.Menunaikan haji adalah amal ibadah yang paling baik setelah beriman kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan berjihad.
3.Biaya yang dikeluarkan untuk berhaji akan dilipatkanganda
4.Haji yang dikerjakan karena Allah dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad ﷺ, jika biayanya dari harta yang halal dan baik maka balasannya adalah surga.
5.Haji dan umrah sebagai sebab datangnya kekayaan.
TEMPAT - TEMPAT IJABAH DO'A DI MAKKAH & MADINAH
Diriwayatkan dari Al Hasan bahwasannya tempat-tempat berdoa yang Istijabah (Maqbul) di Makkah ada 15 tempat.
1. Di sekitar tempat Thawaf
2. Di Multazam
3. Di bawah Pancuran/
4. Di dalam Ka'bah
5. Di sekitar sumur Zam Zam
6. Di Sofa
7. Di Marwah
8. Di sepanjang jalur Sa'i
9. Di belakang Makam Ibrahim
10. Di Arafah
11. Di Muzdalifah
12. Di Mina
13. Di sekitar Jumrah Ula
14. Di sekitar Jumrah Wusta
15. Di Sekitar Jumrah Aqobah
Diriwayatkan pula selain Al Hasan bahwasannya berdoa yang mustajab yaitu :
16. Di sekitar Hajar Aswad
17. Di sekitar dinding Ka'bah
Tempat-tempat yang Mustajab di Madinah yaitu :
1. Di Raudah
2. Di Masjid Quba
*Yaa RoBB ... semoga engkau izinkan hamba utk segera datang ke RumahMU dan mengunjungi tempat mustajabMU bukan hanya sendiri namun bersama orang2 tercinta hamba, bukan hy sekali namun berkali2 ... Aamiin.
KEUTAMAAN HIJIR ISMAIL PINTU SURGA TEMPAT YANG MUSTAJAB UNTUK BERDOA
HIJIR ISMAIL ini dahulu adalah tapak rumah keluarga nabi Ibrahim. di situlah Nabi Ismail tinggal bersama sang ibu, Siti Hajar, dan menjadi kuburan mereka berdua.
ketika ka'bah di pugar oleh suku Quraisy pada tahun 606 M, yaitu sewaktu Nabi Muhammad berusia 35 Tahun, mereka kehabisan dana yang halal untuk dapat membangun ka'bah seukuran aslinya.
karena itu mereka mengurangi panjang tembok sisi barat dan sisi timur serta di bagian utara kurang lebih 3 meter, itulah sebabnya luas ka'bah menjadi berkurang sedang luas hijir ismail menjadi bertambah. hijir ismail termasuk bagian dari ka'bah, karena itu jamaah yang sedang melakukan tawaf harus pula mengitari hijir ismail.
hijir ismail merupakan bagian ka'bah yang memiliki ke istimerwaan tersendiri"bagi
dalam kitab Fi Rihaabil Baiti Haram di kisahkan, pada suatuhari ketika Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya kota Mekkah, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail As: "sekarang aku buka hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dinggin untuk kamu sampaihari kiamat nanti".
dalam hadis yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Sallahu Alaihi Wasalam bersabda "wahai Abu Hurairah, di pintu hijir ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan sholat dua rakaat di hijir ismail; kamu telah di ampuni dosa-dosamu. maka mulailah dengan amalanmu yang baru"
ibadah yang dapat di lakukan di dalam hijir ismail iyalah melakukan shalat sunat,berdoa, dan berzikir. keutamaan shalat di hijir ismail sama dengan shalat di dalam ka'bah. inidiriwayatkan
shalat di hijir ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tudak ada kaitanyadengan rangkaian kegiatan ibadah haji atau ibadah umrah. kini hijir ismail ini setiap saat di penuhi hamba-hamba allah.terutama ketika musim haji. Di tempat ini jamaah shalat, berdoa dan sebagainya. tempat ini sama mulianya dengan di dalam ka'bah. pada saat shalat wajib, tempat ini di isi oleh jenazah-jenazah
karena keistimewaan tempat ini selalu penuh. bagi yang ingin shalat di sini lebih baik tidak sendiri, pergilah berombongan. pada saat melakuakn shalat lakukanlah bergantian, sebagian shalat sebagian berjaga di sekitarnya. karena penuh, desakan dan dorongan terjadi di sini, sehingga orang tidak cukup waspada ketika melangkah, yang di takutkan adalah ada orang yang tidak sengaja menginjak orang yang dalam keadaan sujud.
Maqam Ibrahim Tempat Mustajab Berdoa Di Masjidil Haram*
Maqam berarti tempat pijakan, Maqam Ibrahim adalah batu yang dipergunakan Nabi Ibrahim as untuk berpijakan ketika membangun Ka'bah. Menurut salah satu riwayat, Batu ini merupakan salah satu batu yang turun dari surga seperti halnya Hajar Aswad.
Di batu ini ada bekas telapak kaki Nabi Ibrahim as karena ketika Nabi Ibrahim as menginjaknya ia menjadi empuk sehingga kedua kaki beliau masuk sedalam 9 cm dan anehnya, batu ini dapat naik keatas dan turun sendiri sesuai keperluan Nabi Ibrahim as ketika membangun tembok Ka’bah.
Batu pijakan ini layaknya seperti tangga elevator yang bisa naik dan turun. ketika Nabi Ibrahim as membangun Ka'bah, saat tembok Ka'bah ditinggikan, batu pijakan tersebut juga ikut naik.
Dalam kitab Akhbaar Makkah diterangkan bahwa setelah Nabi Ibrahim as menyelesaikan pembangunan Ka’bah, beliau diperintahkan memanggil semua umat manusia untuk berhaji di Baitullah Al-Haram (Makkah). Lantas Nabi Ibrahim as naik batu yang dinaiki ketika membangun Ka’bah dan batu itu pun langsung naik ke atas sampai lebih tinggi dari pada gunung-gunung yang ada di Makkah.
Dengan kehendak Allah SWT suara Nabi Ibrahim as dapat didengar oleh semua manusia yang ada dan yang akan ada sehingga mereka menjawab, Ya…ya…aku penuhi panggilanmu”. Maka mereka yang menjawab sekali, dia akan dapat berhaji sekali sepanjang umurnya, yang menjawab dua kali akan dapat berhaji dua kali, yang tiga kali akan berhaji tiga kali, dan begitu seterusnya. Adapun yang pada waktu itu tidak menjawab, ia tidak akan dapat melakukan ibadah haji sepanjang umurnya.
Islam tidak menganjurkan umatnya untuk mencium atau mengusap Maqam Ibrahim, namun Islam mengajarkan agar umatnya menghormati Maqam Ibrahim itu sebagai bukti dan tanda kebesaran Allah SWT yang ada di bumi ini. Disunahkan sholat sunah dua rakaat setelah selesai thawaf di belakang Maqam Ibrahim ini.
Tempat ini juga merupakan salah satu tempat mustajabah untuk berdoa. Bacalah doa dengan khusyu’ dan mantap tentang apa yang sedang anda harapkan dari Allah SWT. Tempat ini pun termasuk lokasi yang baik untuk kontak langsung dengan Allah SWT. Seperti Hajar Aswad, batu Maqam Ibrahim ini pun diturunkan oleh Allah SWT dari Surga dan Allah SWT akan selalu menjaganya sampai nanti mendekati hari Qiyamat batu ini ditarik kembali ke Surga. Kalau anda melihatnya di dunia, insya Allah kelak melihatnya lagi di Surga, Amin
MULTAZAM YANG MUSTAJAB (pusaran energi ka’bah)*
Ketika seseorang menunaikan ibadah haji, salah satu cita citanya adalah berdoa di Multazam. Ini adalah tempat yang paling mustajab untuk berdoa kepada Allah. Multazam adalah satu tempat di dekat Ka’bah, antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Konon berdoa disini gampang dikabulkan Allah. Dan hampir bisa dipastikan setiap orang yang berthawaf menyempatkan diri untuk berdoa di Multazam ini. Adakah rahasia yang bisa dijelaskan, kenapa berdoa di tempat ini demikian mustajab?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Multazam menjadi tempat yang Mustajab. Yang pertama adalah faktor nabi Ibrahim. Yang kedua faktor Hajar Aswad. Dan yang ketiga faktor jutaan manusia yang berthawaf mengitari Ka’bah.
1. Faktor Nabi Ibrahim
Ibrahim menjadi salah satu faktor penyebab Multazam sebagai tempat yang mustajab. Kenapa demikian? Karena nabi Ibrahim adalah orang yang membangun Ka’bah itu, bersama nabi Ismail. Memang apa pengaruhnya? Sangatlah besar pengaruhnya, sebab nabi Ibrahim adalah manusia yang memiliki energi positip luar biasa besar yang kemudian menular ke seluruh karya karyanya. Allah mengatakan di dalam QS. Shaad (38): 45
“Dan Ingatlah hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishak, dan Ya’kub yang mempunyai karya- karya besar dan ilmu pengetabuan (visi) yang jauh ke depan”
Selain itu, Allah juga mengatakan bahwa nabi Ibrahim adalah hamba yang berhati lembut, seperti ayat berikut ini.
At Taubah (9) :114
“Dan permintaan ampun dari Ibrabim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.”
Apa hubungannya hati yang lembut dan karya yang besar? Bahwa hati yang lembut akan memancarkan cahaya dan aura yang positif. Semakin lembut dan ikhlas seseorang, maka pancaran auranya semakin kuat sehingga bisa meresonansi sekitarnya. Maka, seperti saya katakan bahwa dekat dengan orang-orang yang soleh akan menyebabkan hidup dan hati kita menjadi tentram.
Padahal kita tahu bahwa nabi Ibrahim adalah rasul yang memiliki kualitas kepasrahan dan keikhlasan yang sangat tinggi. Sehingga oleh Allah, beliau dijadikan teladan bagi manusia. Semua itu telah terbukti ketika beliau diperintahkan untuk mengorbankan anaknya, nabi Ismail. Semua itu dijalaninya dengan penuh kepasrahan dan keikhlasan.
Manusia sekualitas nabi Ibrahim ini, pancaran energinya luar biasa besarnya. Dengan dekat orang sesoleh beliau, bisa menyebabkan hati kita menjadi ketularan alias teresonansi mengikuiti getaran frekuensi hatinya. Terasa sejuk dan penuh kedamaian. Lingkungan dan tempat-tempat khusus yang pernah menjadi lokasi aktivitas beliau pasti teresonansi oleh energi beliau. Apalagi karya-karya yang langsung lahir dari tangan beliau.
Ka’bah adalah karya Ibrahim. Maka, di dalam karya ini tersimpan energi nabi Ibrahim yang sangat besar. Hal ini bisa dianalogikan dengan batang besi yang digosok-gosok oleh magnet. Jika ada sebuah batang besi biasa digosok-gosok magnet, maka batang besi biasa itu akan berubah menjadi magnet juga. Meskipun, dalam kurun waktu tertentu kemagnetan itu hilang kembali. Akan tetapi jika gosokan itu dilakukan berulang-ulang selama kurun waktu yang panjang, maka besi biasa itupun akan menjadi magnet yang permanen. Dia bisa menarik logam-logam seperti magnet yang asli.
Demikian pula halnya dengan ka’bah. Karena Ka’bah adalah karya nabi Ibrahim, dan kemudian menjadi tempat aktivitas beribadah selama bertahun-tahun,
Maka berdoa di dekat Ka’bah sangatlah besar manfaatnya. Jiwa kita terbantu untuk menjadi khusyuk. Hati menjadi tenang dan fokus, pada saat berdoa. Seringkali kita melihat orang berdoa di dekat Ka’bah tak mampu membendung air matanya. Mereka menangis sesenggukan sambil menengadahkan tangannya bermunajat kepada Allah. Hatinya menjadi lembut dan santun. Hilang semua kesombongan dan keangkuhannya. Doa yang demikian adalah doa yang ‘didengarkan’ oleh Allah, karena keluar dari hati yang paling dalam.
QS Al a’raaf (7) : 55
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
‘Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan dasar
dasar baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) :
ya Tuhanku kabulkanlah daripada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”
2. Faktor Hajar Aswad
Hajar Aswad, artinya Batu Hitam. Ia ditempatkan di sebuah lubang, di salah satu pojok bangunan Ka’bah. Konon, batu hitam ini jatuh dari langit. Dugaan saya, ini adalah sisa batu meteor yang memiliki kadar logam sangat tinggi. Pada jaman dulu, kejadian seperti itu sering kali terjadi. Bahkan di pulau Jawa, kita mendengar cerita, bahwa para empu menjadikan batu meteorit itu sebagai bahan untuk membuat senjata, termasuk keris, karena logamnya diketahui memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Memang ada yang mengatakan bahwa batu hitam itu adalah batu surga yang dulunya berwarna putih. Kemudian menjadi hitam, karena menyerap dosa-dosa manusia yang berthawaf. Akan tetapi cerita semacam ini tidak memiliki dasar yang jelas, dan juga tidak ada sumber yang otentik. Batu hitam itu, oleh nabi Ibrahim lantas dijadikan sebagai salah satu bagian dari batu pondasi Ka’bah. Nabi Ibrahim bersama nabi Ismail memperoleh perintah dari Allah untuk meninggikan dasar-dasar Ka’bah, untuk kemudian menjadi pusat peribadatan pada jamannya, hingga kini.
QS. Al Baqarah (2) : 127
“Dan ingatlah krtika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) : Ya Tuhanku, kabulkanlah daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Apakah pengaruh batu hitam meteorit itu bagi kemustajaban doa seseorang? Kalau hanya batu meteoritnya saja, barangkali tidak banyak berguna untuk membantu kekuatan doa. Tetapi karena batu meteorit itu menjadi bagian dari karya seorang Ibrahim, maka batu yang memiliki konduktifitas elektromagnetik
Energi yang dipancarkan oleh nabi Ibrahim sepanjang interaksinya pada waktu itu tersimpan di sistem bangunan Ka’bah. Apalagi pada saat usai membangun Ka’bah itu beliau berdua berdoa mohon dikabulkan atau diterima peribadatan mereka, seperti diungkapkan dalam ayat di atas. (Hal ini akan saya terangkan lebih lanjut pada bagian berikutnya, sebagaimana bangunan masjid yang ternyata menyimpan energi sangat besar dari orang-orang yang shalat di dalamnya.)
Nah, disinilah Hajar Aswad berfungsi sebagai ‘pintu’ masuk dan keluarnya energi Ka’bah, karena ia memiliki daya hantaran elektromagnetik
Getaran gelombang doa kita itu tertuju ke arah Hajar Aswad, sehingga terjadi kontak antara hati kita dengan sistern energi Ka’bah. Tetapi harus kita pahami bukan karena Ka’bah itu kita berthawaf. Juga bukan karena batu hitam, Hajar Aswad, melainkan sepenuhnya karena Allah. Karena itu, ketika kita memulai berthawaf yang kita ucapkan adalah Bismillaahi Wallaahu Akbar Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar. .
Suatu ketika seorang kawan saya menunaikan ibadah haji. Pada saat dia shalat berjama’ah di masjid Al Haram, cuaca sedang hujan deras. Seusai shalat, dia mengalami kejadian yang tidak bisa dia lupakan. “Pada waktu itu, tiba-tiba ada petir menyambar,” katanya. Namun anehnya petir itu tidak menyambar penangkal petir di gedung gedung tinggi di sekitar Masjid Al Haram seperti yang ada di atas Hotel Hilton, misalnya melainkan menyambar Ka’bah. Saya sempat terperanjat mendengar cerita itu. Karena, secara Fisika ini menunjukkan kepada kita betapa dahsyatnya konduktifitas Hajar Aswad itu dibanding kan dengan Platina yang berada di ujung penangkal petir,
di gedung gedung tinggi sekitar Ka’bah.
Semestinya, petir selalu menyambar benda tertinggi yang bisa digunakannya untuk segera menjalar ke tanah. Disebabkan beda tegangan yang besar antara awan dan bumi, maka petir ingin segera meloncat ke bumi secepat-cepatny
Maka, kejadian di atas memberikan informasi yang sangat meyakinkan saya, bahwa Hajar Aswad memang memiliki tingkat konduktifitas yang luar biasa. Karena itu, ia akan sangat berperan menjadi saluran ‘keluar masuknya’ energi gelombang elektromagnetik
3. Faktor Orang Berthawaf
Faktor penyebab besarnya gelombang elektromagnetik
Sesungguhnya, setiap perbuatan manusia selalu menghasilkan gelombang elektromagnetik
Kenapa demikian? Karena tubuh kita ini memang merupakan kumpulan bio elektron yang selalu berputar-putar di dalam orbitnya di setiap atom-atom penyusun tubuh kita. Ketika kita berkata-kata, kita sebenarnya sedang memancarkan gelombang suara yang berasal dari getaran pita suara kita.
Ketika kita berbuat, kita juga sedang memantul-mantul
Maka doa yang kita ucapkan itu juga memiliki kandungan energi. Apalagi doa-doa yang kita ambil dari firman firman Allah di dalam Al Quran. Energinya besar sekali, seperti telah kita diskusikan di bagian sebelumnya.
Disisi lain, ternyata jutaan orang yang berthawaf mengelilingi Ka’bah juga menghasilkan energi yang besar. Dari mana asalnya? Di dalam ilmu Fisika kita mengenal suatu kaidah yang disebut Kaidah Tangan Kanan. Kaidah Tangan Kanan mengatakan :
Jika ada sebatang konduktor (logam) dikelilingi oleh listrik yang bergerak berlawanan dengan jarum jam, maka di konduktor itu akan muncul medan gelombang elektromagnetik
Hal ini, dalam Kaidah Tangan Kanan, digambarkan dengan sebuah tangan yang menggenggam empat jari, dengan ibu jari yang tegak ke arah atas. Empat jari yang menggenggam itu digambarkan sebagai arah putaran arus listrik, sedangkan ibu jari itu digambarkan sebagai arah medan elektromagnetik
Kaidah tangan kanan ini telah memberikan kemudahan kepada kita dalam memahami misteri Ka’bah. ‘Kebetulan’, orang berthawaf mengelilingi Ka’bah berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Atau dalam kaidah itu mengikuti putaran empat jari tergenggam. Apa dampaknya? Seperti telah saya katakan, bahwa tubuh manusia ini sebenarnya mengandung listrik dalam jumlah besar yang dibawa oleh milyaran bio elektron dalam tubuh kita. Maka, dengan kata lain, kita sebenarnya bisa menyebut tubuh manusia ini adalah kumpulan muatan listrik. Sehingga ketika ada jutaan orang berthawaf mengelilingi Ka’bah, ini seperti ada sebuah arus listrik yang sangat besar berputar-putar berlawanan dengan arah jarum jam mengitari Ka’bah. Apa yang terjadi?
Di tengahnya, di Ka’bah khususnya lagi di Hajar Aswad terjadi medan elektromagnetik
Lantas, apa fungsi medan elektromagnetik
Pernahkah Anda mengamati seorang penyiar radio ketika dia sedang bertugas? Pada saat seorang penyiar berbicara di depan mikrofonnya, sebenarnya dia sedang menumpangkan suaranya pada gelombang elektromagnetik
Jika dia berbicara tanpa mikrofon, maka jarak jangkau suaranya tidaklah terlalu jauh. Barangkali saat dia berteriak, suaranya hanya bisa menjangkau puluhan meter saja. Akan tetapi ketika dia menggunakan mikrofon, suaranya bisa menjangkau jarak yang lebih jauh.
Ini karena energi suaranya ‘diangkut’ oleh gelombang elektromagnetik
Kita bisa mengambil analogi ini untuk menjelaskan hubungan antara energi Ka’bah dan orang yang berdoa di dekatnya. Orang yang berdoa di dekat Multazam, bagaikan seorang penyiar radio yang sedang bertugas. Dia berada di depan ‘mikrofon’ Hajar Aswad. Maka ketika dia berdoa, pancaran energi doanya itu akan ditangkap oleh superkonduktor Hajar Aswad untuk kemudian dipancarkan bersama-sama gelombang elektromagnetik
Maka energi doa kita akan ‘menumpang’ gelombang elektromagnetik
Karena power yang besar itu pula, maka berdoa di Multazam menjadi demikian mustajab. Energi doa itu jauh lebih ‘cepat sampai’ kepada Allah, dan cepat pula memperoleh balasannya. Karena itu, jangan sembrono melakukan perbuatan perbuatan di Mekkah, karena respon atas perbuatan kita itu demikian spontan. Hal ini telah banyak dibuktikan oleh orang-orang yang menunakan ibadah haji.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼