Sultan Brunei Selamatkan Hukuman Mati Bagi Komunitas LGBTQ Sebagai Tanggapan Terhadap Tindak Balas & Boikot Hotel Beverly Hills
Menyusul reaksi global dan protes dari selebriti termasuk George Clooney, Elton John dan Ellen DeGeneres untuk memboikot sembilan hotel mewah yang ia miliki di seluruh dunia, Sultan Brunei hari ini menarik kembali undang-undang ekstrem terhadap warga LGBT di negaranya, memperpanjang moratorium kematian Hukuman yang akan mengizinkan rajam bagi mereka yang dihukum karena terlibat dalam tindakan seksual gay.
Ini terjadi sebulan setelah Brunei menerapkan interpretasi baru yang ketat terhadap hukum Islam, atau Syariah. Stigma dan persekusi atas homoseksual belum dihapus dengan cara apa pun, dan karenanya tampaknya tidak mungkin boikot terhadap hotel-hotel akan dicabut — itu sudah ilegal di Brunei dan undang-undang di buku-buku menuntut hukuman hingga satu dekade penjara.
Dalam dua kolom tamu yang ditulis secara eksklusif untuk Deadline yang diputar lebar di media di seluruh dunia, Clooney meletakkan wajah mengerikan pada potensi yang dibuat oleh Perintah Hukum Hukum Hukum Syariah bulan lalu. Dia menggambarkan potensi kekejaman yang tak terbayangkan terhadap warga Brunei yang hanya menjadi diri mereka sendiri.
Menulis Clooney: “Negara terkaya ke-5 di dunia akan mengambil seorang wanita muda yang ditemukan sebagai gay, kubur sampai lehernya dan meminta 25 pria melemparkan batu ke kepalanya sampai dia mati... "
Clooney meminta boikot terhadap hotel bintang lima yang di Los Angeles meliputi Hotel Beverly Hills yang bersejarah, dan Hotel Bel-Air.
Sultan mengatakan pada hari Minggu bahwa hukuman mati tidak akan dipaksakan sebagai bagian dari Perintah Hukum Hukum Hukum Syariah. Ini adalah komentar pertama sultan tentang masalah ini, dan laporan mengatakan kantor sultan pergi ke langkah yang tidak biasa dalam merilis terjemahan bahasa Inggris dari ordo ini. Jelas, sepertinya protes global membuat perbedaan
Ada beberapa keraguan terhadap Clooney — terutama oleh pembawa acara liberal Bill Maher di acara HBO-nya — yang mendorong Clooney untuk menulis kolom kedua di Deadline yang menyatakan potensi undang-undang tersebut untuk ditindaklanjuti oleh negara-negara tetangga.
Menulis Clooney: “Bagi mereka yang ingin bermain “bagaimana-tentang-isme,” bagaimana dengan Arab Saudi, Iran, Sudan, Somalia? Ada daftar panjang. Kalau begitu, dapatkan itu. Kita semua melakukan apa yang kita bisa. Untuk bagian saya, saya menghabiskan bagian yang lebih baik dari hari-hari saya mengejar korupsi dan penjahat yang dipimpin oleh beberapa pelanggar hak asasi manusia terburuk di dunia. Dan kami melakukannya dengan mengejar keuangan mereka dan menghadapi perusahaan yang mereka cuci uang melalui. Percayalah padaku, tidak ada seorang pun bank yang tinggal di London yang ingin keluar sebagai pencabut hak asasi manusia. Sinar matahari adalah pembasmi kuman yang hebat. Boikot adalah sinar matahari. Anda tidak bisa membuat orang jahat menjadi baik, tetapi Anda bisa menghentikan orang baik dari terlibat.
Biarkan saya melukis gambar Anda: 20 tahun dari sekarang, Anda atau anak-anak Anda ditanya, "Apakah benar pria yang memiliki semua hotel hebat ini rajam orang gay sampai mati? "Dan kau bilang “ya. "Pertanyaan berikutnya adalah, “Dan kamu masih pergi ke sana? "
Bagus untukmu, George Clooney dan semua orang yang berbicara dan memindahkan pertemuan mereka ke hotel lain, meskipun ketidaknyamanan berlanjut terhadap staf hotel-hotel tersebut.
Posting Komentar