Sudah Bisa Senang Dan Bahagia Video Call, Kisah Jemaah Haji Yang Sempat Koma
Jemaah Haji Sempat Koma, Kini Sudah Bisa
Video Call
Siti Zahro, 62 tahun, jemaah embarkasi JKG 11 yang sempat koma dan dirawat di RS Al Madinah, kini berangsur-angsu
Muhaimin Munizu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang memimpin tim visitasi mengabarkan keadaan Siti Zahro sudah membaik dan sudah bisa berkomunikasi aktif bahkan meminta video call dengan keluarga. Walaupun demikian, Siti Zahro masih menjalani perawatan di ruang intensif khusus jantung RS Al Madinah.
“Alhamdulillah kondisi Ibu Siti Zahro berangsur-angsu
Muhaimin mengatakan, hari ini, merupakan hari ketiga Siti Zahro dirawat di RS Al Madinah. Dokter KKHI Madinah ini mengaku bersyukur, melihat perkembangan kesehatan Siti Zahro yang sangat signifikan. Sehingga perlahan-lahan alat bantu pernapasan sudah dilepas dan obat-obat penguat otot jantung dihentikan.
“Kemarin alat bantu napas sudah dilepas, lalu obat penguat otot jantung dosisnya diturunkan perlahan-lahan,
Muhaimin mengatakan, Siti Zahro mengaku sudah merasa lebih baik, keluhan sesak dan rasa sakit di dada berkurang namun masih terasa mual. Siti Zahro sudah bisa berkomunikasi aktif dengan tim visitasi, dan bahkan mampu menandatangani sendiri persetujuan tindakan medis lanjutan.
Berdasarkan informasi dari tim dokter yang menangani di RS Al Madinah, Siti Zahro mengalami serangan jantung atau infark miokard akut yang menyebabkan henti jantung. Sehingga perlu dirujuk ke pusat jantung Cardiac Centre Madinah di RS King Fahd untuk angiografi koroner dan pemasangan ring jantung.
“Rencananya hari ini rujuk ke Madinah Cardiac Centre, RS King Fahd untuk penanganan lanjutan yaitu Angiografi Koroner dan dilanjutkan pemasangan ring jantung,” katanya.
Dokter Fajriani Damhuri, TKH kloter JKG 011, menuturkan kejadian awal sebelum Siti Zahro mengalami henti Jantung. Awalnya Siti Zahro akan pergi shalat Ashar di Masjid Nabawi melalui pintu 13, tiba-tiba merasa sakit dada, pusing, dan pandangan gelap. Ia lalu dihampiri Emergency Medical Team (EMT) Nabawi, lalu dibawa ke klinik Al Safiah. Dalam perjalanan tiba-tiba tak sadarkan diri diduga mengalami henti jantung, sehingga dilakukan resusitasi jantung paru. Sesaat kemudian diintubasi kemudian dirujuk ke RS Al Madinah.
Fajriani mengatakan, Siti Zahro ini memiliki riwayat hipertensi dan tidak minum obat. Siti Zahro tetap memaksakan diri berangkat ke masjid Nabawi sejak jam tiga pagi sampai sore tanpa istirahat.
Jemaah Haji Patah Tulang Lutut Jalani Pemulihan
Kepala Seksi Kesehatan daker Makkah, dr. Muhammad Imran menyampaikan, sampai saat ini Selasa (21/6) terdapat dua jemaah haji Indonesia yang masih mendapatkan perawatan lanjutan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
“Satu pasien ada gangguan penyakit jantung, dan yang kedua patah kemarin jatuh di toilet (saat wudhu), patah tulang lututnya dan perlu pemasangan plate, harus dirawat di RSAS” jelas dr. Imran.
Pasien dengan gangguan jantung merupakan jemaah haji dari kloter JKS 008, saat ini mendapatkan perawatan di RS Al-Noor, Makkah. Sementara pasien yang mengalami patah tulang lutut merupakan jemaah haji dari kloter SUB 002, dan saat ini mendapatkan perawatan di RS King Abdul Aziz.
Proses operasi pemasangan plate sudah dilakukan, saat ini pasien sedang dalam tahap pemulihan.
“Saat ini di RSAS untuk pasang plate, sudah selesai operasinya. sekitar 6-8 hari sudah bisa beraktivitas.” Tambah dr. Imran
Sebagai bentuk dukungan dan pelayanan kepada jemaah haji yang dirawat di RSAS, lanjut dr. Imran, setiap harinya dilakukan visitasi oleh tim medis KKHI. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.
“Mereka yang dirawat di RSAS setiap hari dilakukan visitasi untuk menjembatani komunikasi antara pasien dengan dokter yang merawat sekaligus juga kita berikan dukungan moril, kami juga memberikan perhatian sebagai keluarga sehingga pasien termotivasi untuk sembuh.” ucap dr. Imran
Hipertensi Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia, Ini Cara Cegahnya
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta semua petugas kesehatan mengkampanyekan
“Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji,” Ujar dr. Budi
Budi menuturkan, gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji bisa dilakukan melalui aksi pertama rutin periksakan kesehatan, kedua konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter, ketiga sesuaikan aktifitas dengan kondisi kesehatan. Keempat jaga keseimbangan pola makan, kelima makan sayur dan buah, kenam hindari kelelahan.
Dehidrasi, aktifitas fisik yang berlebihan dan kelelahan disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji. Untuk itu asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan baik bagi Jemaah maupun para Tenaga Kesehatan Haji (TKH).
Kampanye gerakan pengendalian hipertensi terus dilakukan oleh tim promosi kesehatan baik di daker Madinah maupun daker Makkah.
Koordinator promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, dr Edi Supriyatna mengatakan kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak Sabtu 18/6) di sektor sektor dan seputaran mesjid Nabawi, Madinah. Tim akan terus bergerak ke maktab maktab, tempat pemondokan jemaah. Demikian pula di Makkah.
“Sosialisasi sudah kami lakukan kemarin di sektor satu,” katanya.
Sumber:
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.g
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼