Rompi Penurun Suhu, Untuk Pertolongan Pertama Pasien Heat Stroke
Pada musim haji tahun 2022, Kementerian Kesehatan memanfaatkan teknologi carbon cool yang didesain menjadi set rompi penurun suhu untuk penanganan kasus heat stroke pada jemaah haji di Armuzna. Rompi ini juga akan digunakan oleh petugas kesehatan yang bertugas di wilayah armuzna sebagai tindakan pencegahan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS
“Rompi penurun suhu ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan di musim haji 1443 H, untuk penanganan kasus heat stroke yang mungkin terjadi di musim haji 2022 ini” ujar dr.Budi
Sebanyak 10 Jaket sudah disiapkan untuk petugas, sementara 20 jaket disiapkan untuk pertolongan pertama pada Jemaah heat stroke.
Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, sekaligus tim peneliti Dr dr Rr Suzy Indharty MHA MKes SpBS(K)-Spesial
“Suhu diukur secara continues, dan akan dihentikan setelah suhu pasien turun mencapai 38 derajat, untuk kemudian diberikan terapi standar lainnya.” Ujar dr. Suzy
Penggunaan tekno cool bukan tanpa sebab. Daya tahan dingin yg lama dan titik leleh menjadi alas alasan utama teknologi ini digunakan
“Bisa bertahan 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau ice gel, tidak cepat mencair, dan tidak basah” tambahnya
Dalam penggunaanya, pasien akan dipakaikan rompi lengkap dengan decker untuk meredam saraf-saraf sensorik yg banyak dibagian tubuh terbuka yang tersengat matahari yaitu bagian lengan, paha, dan betis. Dalam keaadaan emergency, techno cool bisa langsung ditempelkan di tubuh pasien, tambah dr. Suzy
Koordinator Surveilans PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Prof. Rustika, SKM, MSi memastikan teknologi Ini sangat dibutuhkan untuk penanganan heat stroke pada Jemaah Haji. Inovasi ini perlu mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional agar dapat digunakan secara massal.
“teknologi dan inovasi baru dalam penanganan heatstoke sangat dibutuhkan.Peng
Posko Pelayanan Terpadu Kurangi Rujukan ke KKHI
Posko pelayanan kesehatan terpadu di sektor lima menjadi satu-satunya tempat pelayanan kesehatan yang ada di tempat pemondokan jamaah haji di daerah kerja (Daker) Makkah. Yang merupakan hasil inovasi Emergency Medical Team (EMT) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan.
“Posko layanan terpadu ini hanya ada di sektor 5,” kata Penanggung Jawab EMT Sektor 5 dr Cecep Ismawan, Senin (21/6).
Cecep mengatakan, posko layanan terpadu ini memudahkan jamaah haji memeriksakan masalah kesehatannya kepada petugas kesehatan yang ada di tempat penginapannya. Ada 14 hotel di wilayah sektor lima semuanya memiliki posko terpadu.
“Dengan adanya posko layanan terpadu ini jamaah tidak lagi segan mengetuk pintu kamar petugas kesehatan kloter untuk memeriksa kesehatannya,” ujarnya.
Cecep menyampaikan, posko ini juga bisa mendeteksi dini masalah kesehatan jamaah haji. Sehingga, mampu menekan angka jamaah haji yang sakit dirujuk ke KKHI Makkah, karena selesai ditangani posko pelayanan terpadu.
“Kunjungan meningkat, rujukan ke KKHI Makkah menjadi berkurang,” katanya.
Cecep mengatakan, posko layanan terpadu ini dibentuk berdasarkan pengalamannya saat menjadi petugas kesehatan haji pada tahun 2018. Pada tahun tersebut, kata dia banyak jamaah haji kesulitan mencari tempat pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau jamaah.
Cecep mengatakan, ada 14 hotel atau penginapan di wilayah sektor lima yang masing-masing hotel diisi oleh tiga sampai empat kloter atau 1.200 sampai 1.600 jamaah haji setiap hotelnya. Setiap hari masing-masing posko pelayanan terpadu melayani jamaah haji sebanyak 100 orang dengan berbagai keluhan.
Cecep memastikan, posko layanan terpadu ini didirikan hasil dukungan dari semua pihak. Mulai dari PPH Arab Saudi sampai pengelola hotel, bermusyawarah agar dapat mendirikan posko pelayanan terpadu di setiap hotel yang dihuni oleh jamaah haji Indonesia.
“Setelah kita melakukan bina hubungan baik dengan Kepala Sektor dan perangkat sektor lainnya, kami mengusulkan dibuatkan,dised
Cecep mengaku, sebelum mendirikan posko pelayanan kesehatan, EMT melakukan pendekatan secara persuasif kepada semua pihak, akhirnya posko pelayanan terpadu bisa didirikan di setiap hotel sektor 5. Posko pelayanan terpadu ini membuat jamaah haji tak segan memeriksakan kesehatannya.
“Akhirnya kami mendapatkan izin dan disiapkan tempat oleh pihak hotel untuk pos kesehatan yang kami namakan posko pelayanan terpadu,” katanya.
Cecep mengatakan, menurut pengakuan para jamaah haji yang memeriksakan kesehatannya di posko pelayanan kesehatan jamaah merasa senang, karena mudah memeriksakan kesehatannya kapanpun. Tempat keberadaan posko yang berada di lobby hotel membuat mudah jamaah konsultasi masalah kesehatannya.
“Jamaah sangat mudah terkait akses posko pelayanan kesehatan yang ditempatkan di Lobby oleh pihak hotel, jamaah merasa senang dengan tidak ada perasaan segan harus mengetuk pintu petugas untuk mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengapresiasi atas inovasi yang dilakukan EMT. Budi mengatakan, selama ada operasional haji belum pernah ada hotel yang mengizinkan membuka layanan kesehatan di Lobby hotel.
“Ini salah satu inovasi demi memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji. Karena setahu saya selama ini tidak pernah ada hotel yang mengizinkan membuka pelayanan kesehatan seperti ini,” katanya
Kemenkes: Semua Petugas harus Ikhtiar Demi Keselamatan Jemaah Haji
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr. Budi Sylvana, MARS meminta seluruh tenaga kesehatan berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Untuk itu prioritas pertolongan pertama bagi jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah. Hal ini disampaikan setelah proses peninjauan pos-pos kesehatan sektor di daker Makkah, Minggu (26/6).
“Seluruh Petugas berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Seluruh aktivitas yang sifatnya life saving harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Indonesia di fasilitas pelayanan kesehatan yang kita miliki, baik di tingkat kloter, sektor, ambulans, maupun KKHI” Ujar dr. Budi
Pelayanan yang bersifat life saving dimaksudkan untuk kondisi kesehatan yang mengancam nyawa jemaah. Setelah kondisi kesehatan jemaah stabil, baru dilakukan proses rujukan jika memang dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut, lanjut dr. Budi
“Pelayanan lanjutan yang dimaksud seperti MRI, CT Scan, atau operasi besar” sambungnya.
Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji, dari sisi tenaga kesehatan, Kementerian kesehatan sedikitnya membawa 46 dokter spesialis dari 12 keilmuan. Selain itu juga menyiagakan dokter umum, dokter gigi, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang berjumlah 786 petugas.
Dari sisi obat dan perbekalan kesehatan, lebih dari 18 ton obat yang telah disiapkan untuk pelayanan kesehatan bagi jemaah haji terdiri dari 173 item obat yang digunakan dan 45 item perbekalan kesehatan. Jenis obat yang dikirimkan mulai dari golongan antibiotik, pereda nyeri, hingga golongan narkotik
“Terakhir yang kami bawa sebanyak 2 koli obat golongan narkotik, yang ditujukan untuk kebutuhan life saving” ujar dr. Budi.
dr. Budi memastikan tim kesehatan akan melakukan semua cara untuk memastikan keselamatan jemaah haji, termasuk membawa obat golongan narkotika.
“Semua akan kami lakukan demi keselamatan jemaah” tutup dr. Budi.
Banyak Jemaah Tidak Taat Prokes, Tim Seksus Harom Bagikan Masker
Terminal syib Amir menjadi posko bagi tim sektor khusus dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji. Enam dari sembilan rute bus shalawat berakhir di terminal Syib Amir, sehingga terminal ini menjadi yang paling sering dilewati Jemaah Haji Indonesia menuju Masjidil Harom.
Lalu lintas pergerakan Jemaah selalu ramai di Syib Amir, terutama di waktu waktu menjelang sholat. Tidak jauh berbeda,
Jumat (24/6) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), terlihat rombongan jemaah mulai ramai melewati terminal Syib Amir menuju Masjidil Harom untuk beribadah.
Namun yang menjadi perhatian Tim kesehatan seksus harom adalah banyaknya jemaah haji Indonesia yang melintas tidak memakai masker, hal ini disampaikan oleh Tim Kesehatan Seksus Harom yang berjaga dr. Yasin Lukman Hakim.
“Selama menyusuri antara terminal Syib Amir sampai ke pintu Marwah, kami dapati banyak jemaah yang tidak memakai masker” ucap dr. Yasin
Tim langsung bergerak untuk membagikan masker kepada Jemaah
“Setiap jemaah yang kedapatan tidak menggunakan masker, langsung kita datangi dan diberikan masker” ungkap dr. Yasin.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr. Muhammad Imran pernah menyampaikan bahwa memakai masker merupakan ikhtiar bersama antara petugas dan jemaah haji dalam saling menjaga dari tertular virus, termasuk COVID-19 maupun MERS-CoV.
“Menjaga agar jangan sampai jemaah kita mengalami infeksi sehingga harus isolasi misalnya. Nah ini kan juga bisa menghambat aktivitas lainnya.” Ucap dr. Imran
Selain edukasi Jemaah, tim kesehatan Seksus juga bertugas untuk melakukan deteksi dini dan tindakan kegawatdarurata
“Di masa tugas kami sering temukan jemaah yang kelelahan. Salah satu yang kami temukan ternyata memiliki riwayat penyakit jantung”
Jemaah yang kelelahan diberikan pertolongan pertama. Secara umum jika kondisi jemaah membaik setelah beristirahat, jemaah dapat lanjut naik ke bus untuk kembali ke maktab. Namun Jika memang dibutuhkan penanganan yang lebih lanjut, maka akan dirujuk ke KKHI, lanjut dr. Yasin
Jemaah juga diberikan edukasi agar tidak memaksakan diri untuk beribadah ke Masjidil Harom, mengingat masih ada rangkaian ibadah wajib yang harus dijalani Jamaah Haji di puncak haji nanti.
“Dengan dia berjalan jauh itu akan membuat kerja dan beban jantung meningkat, sehingga bisa membahayakan kesehatan terutama pada orang dengan riwayat penyakit jantung” tambah dr. Yasin.
SUMBER:
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.g
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼