DI SEMARANG SEORANG IBU KARENA KALUT DAN STRESS AKIBAT TEKANAN DEBT KOLEKTOR PINJOL, MEMBUNUH BAYINYA DAN MENCOBA BUNUH DIRI.
SUDAH BANYAK KASUS BUNUH DIRI AKIBAT TEKANAN PINJOL.
PINJAMAN ONLINE BUKANLAH SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH KEUANGAN WARGA.
NAMUN USAHA MEMBUNGAKAN UANG ITU SEMAKIN TERUS TUMBUH SUBUR.
RS (ibu berusia 34 tahun) meminjam uang dari perusahaan pinjol untuk membantu seorang temannya. Namun, temannya itu tidak membayar cicilan. RS bingung dengan situasi yang dihadapinya akibat tekanan dari perusahaan pinjaman online, sehingga memutuskan bunuh diri bersama sang anak.
"Saya panik, bingung, enggak tahu harus gimana. Saya pakai tabungan ketahuan suami, terus cekcok ribut. Akhirnya saya minggat dari rumah sejak Senin. Utangnya Rp13 juta, terus tiba-tiba ditagih katanya sampai Rp38 juta",
"Saya merasa berdosa sama suami. Dia sudah memperingatkan beberapa kali. Saya bingung, nolong teman, yang ditolong malah begitu. Jadi serba salah. Dari situ, saya mulai cari-cari di internet cara bunuh diri sampai akhirnya pengen bunuh diri sama anak tapi sayanya malah enggak mati," ujarnya, Rabu 11 Mei 2022.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu 11 Mei 2022 menyatakan "Khusus untuk pinjol, kita akan dalami. Karena itu yang memicu tersangka mau bunuh diri sama anaknya, tapi akhirnya hanya anaknya yang meninggal".
Katakan Tidak Untuk #pinjol , bantu orang-orang terdekat dengan menyampaikan
BAHAYA JERATAN PINJAMAN ONLINE
Sumber Fb
Badan Intelijen Negara |
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼