Russia Melarang Kamala Harris Dan Mark Zuckerberg Ke Negaranya
- CEO Meta atau bos Facebook, Mark Zuckerberg masuk dalam daftar tokoh Amerika Serikat (AS) yang dilarang masuk ke Rusia.
Bahkan, aturan tersebut berlaku tanpa batas waktu alias selamanya.
Pernyataan itu dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (22/4/2022) lalu.
Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (23/4/2022), diketahui invasi Rusia atas Ukraina masih memanas.
Dampak dari peristiwa itu juga semakin meluas, tak hanya lingkup perusahaan, namun juga individu.
Sementara, terseratnya nama Mark Zuckerberg dalam daftar orang yang dilarang masuk Rusia, kemungkinan karena ia adalah penguasa media sosial asal AS.
Terlebih, layanan media sosial dari Meta seperti Facebook dan Instagram sudah diblokir dari negara Beruang Merah tersebut.
Dikabarkan, tak hanya Mark Zuckerberg yang dilarang menginjakan kaki di Rusia, namun sejumlah tokoh AS turut terlibat.
Dijelaskan, jika dilihat dari sektor teknologi ada pula nama CEO LinkedIn, Ryan Roslansky yang dicantumkan dalam daftar yang sama.
Selain itu, tokoh lainnya yang masuk dalam daftar itu yakni Wakil Presiden AS, Kamala Harris.
Berbeda dengan Zuckerberg, CEO Twitter, Parag Agrawal tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Padahal, Twitter juga merupakan aplikasi media sosial asal AS dan Twitter juga diblokir di Rusia.
Sedangkan LinkedIn, memang sudah lama berselisih dengan Rusia dan diblokir di negara tersebut sejak tahun 2016.
Sehingga, tidak begitu mengherankan jika petingginya terdampak blokir oleh pemerintah yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.
Sebagai informasi, total ada 29 nama yang masuk dalam daftar orang yang dilarang masuk Rusia.
Selain politisi dan eksekutif perusahaan, daftar ini juga melibatkan ilmuwan hingga jurnalis yang dinilai berperan mempromosikan agenda "Russophobic" (Anti Rusia).
Daftar ini sendiri merupakan tindak lanjut pemerintah Rusia setelah sebelumnya memblokir sejumlah perusahaan asal AS.
Upaya ini juga ditempuh sebagai balasan Putin atas sanksi dari negara-negara Barat. (*)
Rusia pada Kamis lalu memberlakukan larangan perjalanan terhadap Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg ke negaranya.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu (24/4/2022), larangan itu juga berlaku untuk puluhan orang Amerika dan Kanada yang vokal mengkritik Rusia atas perang di Ukraina.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, pembatasan perjalanan terhadap 29 warga AS dan 61 warga Kanada termasuk pejabat pertahanan, pemimpin bisnis, dan jurnalis dari kedua negara.
Di Washington, salah satu pejabat yang menjadi sasaran sanksi adalah juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Saya harus menyatakan bahwa itu tidak kurang dari pujian untuk mendapatkan murka pemerintah yang berbohong kepada rakyatnya sendiri, menganiaya tetangganya dan mencoba menciptakan dunia di mana kebebasan telah 'melarikan diri'," katanya kepada wartawan.
AS telah memimpin upaya internasional untuk menjatuhkan sanksi komprehensif kepada Rusia setelah operasi militernya di Ukraina, menyebabkan ekonomi menderita sebagai akibat dari implementasinya.
Rusia sebelumnya telah melarang Facebook dan Instagram yang merupakan bagian dari kerajaan Meta Zuckerberg dengan melabeli kedua media sosial tersebut sebagai organisasi ekstremis.
Di antara orang-orang yang termasuk dalam daftar pembatasan masuk ke Rusia adalah
Presiden AS Joe Biden ;
putranya, Hunter Biden;
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken;
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin;
Penasihat Keamanan AS, Jake Sullivan;
Direktur Central Intelligence Agency (CIA), William Burns;
Ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat AS, Jenderal Mark Milley;
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dan Wakil Asisten Penasihat Keamanan AS Duleep Singh.
❌Rusia pada hari Kamis mengenakan larangan perjalanan pada Mark Zuckerberg dan 27 orang Amerika terkemuka lainnya.
Kepala Facebook ditargetkan setelah perusahaan mengumumkan pembatasan konten seputar konflik untuk menghentikan penyebaran disinformasi Rusia, termasuk tindakan keras pada media milik Kremlin.
Rusia Jatuhkan Sanksi Personal terhadap Wapres AS dan CEO Meta
Rusia memberlakukan sanksi pribadi terhadap 29 warga Amerika Serikat (AS), termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris dan CEO Meta Mark Zuckerberg, serta 61 warga negara Kanada, demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (21/4).
Sebanyak 29 warga AS termasuk dalam "daftar larangan masuk" Rusia sebagai respons atas sanksi anti-Rusia yang dijatuhkan oleh pemerintahan Joe Biden, kata kementerian itu.
"Sejumlah pemimpin tinggi AS, pengusaha, pakar, dan jurnalis, yang menyuarakan agenda Russofobia, serta pasangan dari sejumlah pejabat tinggi" termasuk di antara mereka yang dimasukkan ke dalam daftar tersebut, dan mereka akan ditolak masuk ke Rusia untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Rusia juga memasukkan sekelompok perwakilan pemerintah, pertahanan, dan media Kanada dalam "daftar larangan masuk" negara itu sebagai respons atas "agenda Russofobia" yang dilakukan oleh Kanada. Total 61 warga negara Kanada akan dilarang memasuki Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa "daftar larangan masuk" itu akan diperluas dalam waktu dekat, sebagai respons atas tindakan bermusuhan yang dilakukan oleh AS dan Kanada.
#Facebook #MarkZuckerberg
#Rusia #KamalaHarris
SUMBER: RPn | Senin, 25 April 2022 - 05:05 UTC+9.
• www*ruangpengetahuan*net/teknologi/mark-zuckerberg-dilarang-keras-menginjakkan-kaki-di-tanah-rusia
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼