Jalan yang lurus.
Meniti jalan yg lurus tidaklah mudah karena ada saja godaan untuk berbelok arah baik ke kiri ataupun ke kanan.
Dan lurus itu adalah keseimbangan untuk menjadi Kaum pertengahan diantara kiri tekstual dan kanan liberal.
Yang berusaha berlaku adil
sehingga menjadi "Khairu ummat" umat terbaik. ( tafsir jalalain menjelaskan predikat Khaira ummah melekat pada umat kaum muslimin
Yang ber imam kepada Allah, mengerjakan amar ma'ruf dan mencegah kemungkaran ).
Bukan macam Neo Murji atau neo Khawarij yang hanya Amar ma'ruf saja tapi mendiamkan kemungkaran.
Disebutkan dalam Al Qur'an
"Dan demikianlah pula kami telah menjadikan kamu ummat pertengahan ( qs Al Baqarah 143 ).
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.( QS Ali Imran 110 ).
Maka dalam menanggapi ayat ayat Allah dan Hadits tidak hanya difahami menurut tekstual saja, juga kontekstual serta melihat asbabun Nuzul dan asbabul wurudnya atau sebab sebab turunnya ayat.
Menghindari faham Liberalisme, yg mereka tidak mensyiarkan Islam yang diridhoi Allah, tapi lebih mensyiarkan apa yang diridhoi setan.
Dan juga menghindari penyimpangan faham kiri yang berkamuflase sehingga menjadi duri dalam daging, gemar menggunting dalam lipatan menjegal kawan seiring.
Mereka menyikapi perbedaan sesama muslim dengan sikap yang cenderung frontal
dengan alasan ini akhir zaman, syubhat menyambar nyambar atau doktri jangan mengikuti Ustadz Fulan, sebab beliau penuh dengan syubhat, seakan ia yakin betul seratus persen bahwa Ustadznya tidak ada syubhat sama sekali.
Akhirnya yang terjadi apa?
Taqlid buta, menganggap ma'sum Ustadz Ustadznya seakan akan apa yg disampaikannya adalah mewakili kebenaran Allah dan RasulNya
Na'uzubillah min dzalik
Umat pertengahan adalah yang di gambarkan oleh Rasulullah dalam sabdanya:
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam membuat garis lurus dengan tangannya, kemudian Beliau bersabda:
Inilah jalan Allah yang lurus, lalu beliau membuat garis garis di sebelah kanan dan kirinya kemudian beliau bersabda:
Inilah jalan yang bercerai berai ( sesat ) tidak satupun dari jalan jalan ini kecuali disana ada setan yang menyeru kepadanya.
Selanjutnya beliau membacakan firman Allah:
Dan sungguh inilah jalanku yang lurus maka ikutilah, jangan kamu ikuti jalan jalan lain yang akan mencerai beraikan kamu dari jalan Nya.
Demikian Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.
( QS Al An'aam 153 ).
Ibnu Qayyim rahimahullah beliau menerangkan ayat ini
Jalan menuju Allah hanya satu sedangkan jalan menuju kesesatan banyak sekali
Jadi wajib bagi kita mengikuti shiratal mustakim.
Tidak boleh mengikuti jalan aliran atau manhaj yang sesat karena dalam semua itu terdapat setan yang menyesatkan
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼