HIKMAH ZAKAT FITRAH
Zakat fitri atau zakat fitrah merupakan sedekah wajib berupa makanan pokok dengan takaran tertentu yang diberikan kepada mereka yang berhak.
Zakat fitrah dikeluarkan wajib di awal bulan Syawal, tetapi boleh dikeluarkan di awal Ramadhan menurut Mazhab Syafi‘i.
Zakat fitrah merupakan penutup ibadah puasa Ramadhan yang dapat menutupi kekurangan-keku
Zakat fitrah dengan bentuknya berupa makanan pokok, pada mazhab Hanafi dapat dinominalkan, memiliki dimensi sosial sehingga ibadah zakat juga memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu memiliki hubungan horizontal. Hal ini disinggung dalam hadits riwayat berikut ini:
عن ابن عباس: فرض رسول الله صلّى الله عليه وسلم زكاة الفطر طُهْرةً للصائم من اللغو والرَّفَث، وطُعْمةً للمساكين، فمَنْ أدَّاها قبل الصلاة فهي زكاةٌ مقبولةٌ، ومَنْ أدَّاها بعد الصلاة فهي صدقةٌ من الصَّدَقات رواه أبو داود وابن ماجة وصححه الحاكم
Artinya, “Dari sahabat Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari ucapan sia-sia dan ucapan keji, dan sebagai sarana memberikan makanan bagi orang miskin. Siapa saja yang membayarnya sebelum shalat Id, maka ia adalah zakat yang diterima. Tetapi siapa saja yang membayarnya setelah shalat Id, maka ia terhidup sedekah sunnah biasa,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Hadist ini shahih menurut Imam Al-Hakim. Zakat fitrah merupakan salah satu kebaikan yang nilai faidahnya dapat menutupi kekurangan-keku
Zakat fitrah berbeda dengan zakat harta benda. Karena zakat fitrah merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan ibadah puasa Ramadhan. Bila ibadah puasa berfungsi untuk mensucikan diri dan jiwa seorang muslim, maka zakat fitrah berfungsi mensucikan harta mereka dari segala kotoran yang selama ini terkumpul ketika bermuamalah dengan sesama manusia.
Mengenai hal ini Rasulullah saw menggambarkan dalam haditsnya:
قال النبي صلى الله عليه وسلم صوم شهر رمضان معلق بين السماء والأرض ولايرفع الابزكاة الفطر
Nabi saw bersabda “puasa bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, dan tidak akan diterima (dengan sempurna oleh Allah swt) kecuali dengan zakat fitrah.
Zakat fitrah menjadi penting untuk mencukupi kebutuhan mereka yang membutuhkan selama hari Id berlangsung.
زكاة الفطر حسنة من الحسنات تكفر السيئات قال تعالى إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ. وإخراج زكاة الفطر قبل الصلاة أفضل. والحكمة في ذلك أن لا يشتغل الفقير بالسؤال عن الصلاة
Artinya,
“Zakat fitrah merupakan salah satu bentuk kebaikan yang dapat menghapus dosa. Allah berfirman dalam Surat Hud ayat 114, ‘Sungguh, kebaikan itu dapat menghilangkan keburukan.’ Pembayaran zakat fitrah sebelum shalat Id lebih utama. Hikmah di balik itu bertujuan agar orang fakir yang menerimanya tidak melalaikan shalat Id karena sibuk mengemis untuk mencukupi kebutuhannya,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 253).
Zakat fitrah dan zakat secara umum mendidik manusia dalam rangka mengikis salah satu penyakit batin, yaitu kebakhilan. Dengan demikian, zakat fitrah merupakan ibadah yang sangat istimewa karena menyimpan hikmah yang mencakup dimensi lahiriah-batini
فرض الرسول زكاة الفطر من صوم رمضان طهرة للصائم من اللغو والفحش الذي يقع منه أثناء الصوم فهي جابرة للخلل الواقع في الصيام كما يجبر سجود السهو الخلل الواقع في الصلاة وأنها في ذلك اليوم غنى للفقراء عن السؤال وإشعار لهم بسرور العيد والسعادة والعزة الإسلامية وكرامة الإجتماع والشعور بالإنسانية والهناء والحبور
Artinya, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari ucapan sia-sia dan ucapan keji yang terlontar di tengah ibadah puasa. Ia menjadi penambal (penyempurna/
Takaran zakat fitrah memang tidak seberapa. Waktu zakat fitrah juga terbatas dan singkat. Tetapi ibadah ini mengandung hikmah dan semangat berbagi luar biasa yang dapat ditarik nilai-nilainya untuk dikontribusikan
Semoga bermanfaat…
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼