Dua belas Tanda Malam Lailatul Qodar Menurut Para Ulama.
Sungguh keistimewaan yang sangat luar biasa dan tidak dapat disangkal bagi bulan Ramadhan adalah adanya malam Lailatul Qadar didalamnya. Karenanya turunlah surah al-Qadar mulai ayat pertama hingga hingga ayat terakhir. Tidak hanya berhenti disitu saja, dua ayat dalam surah al-Dukhon yaitu ayat ketiga dan keempat juga diturunkan didalamnya.
Lailatul Qadar tidak saja memberikan keistimewaan bagi bulan Ramadhan. Akan tetapi ia juga menentukan seluruh arah kebaikan perjalanan hidup kita dalam setiap bulan. Disamping itu, malam lailatul qadar juga menjanjikan suguhan yang sangat menarik bagi kita yaitu dihapusnya seluruh dosa baik yang lalu ataupun yang akan datang.
Hanya saja, sesuai dengan keistimewaan dan keutamaan malam ini, ternyata keberadaannya sangat disembunyikan. Tidak ada diantara kita yang bisa memastikan keberadaannya diantara malam-malam yang berlalu lalang diantara bulan Ramadhan. Hal ini terjadi memang dirahasiakan sebagai bentuk dan cara Allah swt agar kita betul-betul serius dalam memaksimalkan keberadaan mala-malam bulanRamadhan. Selain itu, agar kita juga selalu merajut semangat dan kerinduan dalam menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan.
Tapi walaupun demikian adanya, keberadaan malam ini memiliki tanda-tanda yang patut bagi kita untuk diketahui. Agar kita lebih semangat lagi dalam menemui dan memburunya diantara malam-malam bulan Ramadhan. Al-Habib Mohammad bin Alawi al-Idrus yang dijuluki Habib Sa’ad (ulama yang sangat produktif berkebangsaan Yaman) menjelaskan dalam bukunya Lailatu al-Qadar: Fadhluha wa Alamaatuha wa Ma Yustahab Fi’luha halaman 12 hingga 15 tentang tanda-tanda keberadaan malam Lailatul Qadar.
Menurut beliau ada enam tanda untuk mengenali kedatangan dan keberadaan malam Lailatul Qadar sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
Pertama,
banyaknya para malaikat yang turun ke bumi hingga tidak terhitung jumlahnya.
Kedua,
menjadi malam yang dipenuhi kebaikan dan kemudahan. Cuaca didalamnya sangat bersahabat, tidak panas dan juga tidak dingin.
عن ابن عباس : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال في ليلة القدر : ليلة سمحة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح شمسها صبيحها ضعيفة حمراء
“Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw bersabda tentang Lailatul Qadar: “yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.“ (Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3693)
Ketiga,
menjadi malam yang dipenuhi dengan taburan cahaya. Menurut beliau, hal ini bisa dibuktikan dengan pergi kesuatu tempat yang steril dan jauh dari sinar lampu.
Keempat,
hati merasa lebih tenang diantara malam-malam lainnya.
Kelima,
dada terasa plong dan lapang seakan-akan tidak ada beban sedikitpun melebihi malam-malam sebelumnya.
Keenam,
angin bertiup tenang. Tidak kencang dan juga tidak ribut.
Ketujuh,
orang yang terbiasa menghidupkan malam-malam ramadhan pada saat turunnya malam Lailatul Qadar tidak merasa jenuh dan gelisah. Ia lebih nyaman dan tenggelam dalam lautan kenikmatan beribadah.
Kedelapan,
matahari di pagi hari bersinar tidak begitu cerah dan penuh kemerah-merahan
Kesembilan,
bisa saja seseorang yang dikehendaki oleh Allah Swt melihat malam lailatul Qadar dalam tidurnya sebagaimana yang dialami oleh banyak sahabat Nabi Muhammad Saw.
Selanjutnya menurut beliau, ada tanda-tanda lain yang tidak didasarkan pada hadis. Akan tetapi hanya didasarkan pada pengalaman dan kesaksian para kekasih Allah Swt. dang dapat dilihat dalam lanjutan berikut:
Kesepuluh,
air laut pada saat turunnya malam Lailatul Qadar menjadi tawar. Tidak asin sebagaimana asalnya.
Kesebelas,
bagi daerah yang dipenuhi anjing dan keledai, menjadi steril dari suara keduanya.
Kedua belas,
pepohonan terlihat tawadu’ dengan menundukkan ranting serta daunnya.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼