Amalan Menjelang Syawal (Hari Raya Idul Fitri)
Malam Idul fitri adalah malam ibadah yang menyediakan beberapa kelebihan. Rasulullah SAW bersabda: “Lima waktu tidak ditolak sesuatu doa itu yaitu pada malam Jumaat, malam 10 Muharam, malam Nisfu Syaaban, malam Idul fitri dan malam Idul adha.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sebuah hadis menjelaskan;“Sesiapa beribadat pada dua malam hari raya yaitu Idul fitri dan Idul adha, maka hatinya tidak akan mati pada saat hati orang lain mati.”
Hendaklah memperbanyakkan takbir (membesarkan Allah), tasbih (mensucikan Allah), tahmid (mengucapkan syukur) dan berselawat ke atas junjungan Rasul SAW..
AMALAN
Beberapa amalan lain yang dianjurkan pada Idul Fitri termasuk::
SEBELUM 1 SYAWAL
- Memastikan pembayaranan zakat fitrah bagi diri dan tanggungan.
- Menghiasi diri dan tempat tinggal supaya kelihatan bersih dan cantik.
- Sambutan raya dengan persiapan sederhana.
- Memperbanyakkan
amalan sunat pada malam hari raya. - Melakukan Qiamullail pada 2/3 akhir malam raya.
- Melakukan iktikaf dan solat-solat sunat seperti tasbih, taubat dan hajat di masjid..
PAGI 1 SYAWAL
- Mandi sunat Idul Ftri pada pagi harinya.
- Memakai pakaian bersih dan terbaik yang dimiliki.
- Lelaki disunatkan memakai haruman dan wangian yang menyenangkan.
- Memohon keampunan dan bermaaf-maafan ibu bapa, suami isteri dan keluarga.
- Sunat menjamah sedikit makanan seperti kurma sebelum keluar menuju ke masjid.
- Menggunakan jalan berbeza sewaktu pergi dan pulang masjid supaya dapat bertemu ramai orang dan mengucapkan salam serta tahniah.
- Bertakbir, tahmid dan tahlil sehingga terbenam matahari raya pertama.
- Menziarahi pusara sanak-saudara bagi bersedekah bacaan al-Quran.
- Ziarah menziarahi kaum keluarga, tetangga, dan sahabat.
- Bersedekah kepada mereka yang daif dan memerlukan.
.Diriwayatkan Bukhari dan Ahmad, daripada Anas katanya: “Nabi Muhammad SAW makan beberapa biji kurma sebelum keluar pada pagi Aidilfitri dan Baginda memakannya dalam bilangan ganjil.” Makan itu adalah tanda tidak berpuasa dan bersyukur dengan nikmat dianugerahkan Allah SWT.
UCAPAN SELAMAT
Mengucapkan selamat dan mendoakan antara satu sama lain.
Tiada masalah untuk menggunakan apa juga kalimat, asalkan mempunyai maksud yang sama. Bagaimanapun, kalimah yang digunakan di zaman baginda SAW adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum” artinya : Semoga Allah menerima amalan (amalan dan ibadat di Ramadhan) kami dan kamu”.
Disebut dalam sebuah riwayat :
Berkata Wathilah, Aku bertemu Rasulullah SAW pada hari raya dan aku katakan pada Baginda, “taqabballahu minna wa minka”, Baginda SAW menjawab : “Ya, taqabbalallahu minna wa minka.” ( Al-Baihaqi, rujuk perbincangan di Fath Al-Bari, 2/446 )
· MANDI SUNAH
Disunatkan mandi di pagi raya sepertimana mandi wajib, iaitu sebelum keluar menuju ke masjid untuk solat Idul fitri.
Ali bin Abi Thalib r.a pernah ditanya mengenai mandi. Adakah diharuskan mandi setiap hari? Baginda SAW menjawab: “Tidak harus melakukannya. Namun, mandi yang diharuskan ialah mandi pada hari Jumaat, hari Arafah, hari Idul adha dan Idul fitri.” (Hadis riwayat Imam Syafie).
.Niat Mandi Sunat Hari Raya idul Fitri:
Nawaitul ghusla li’idil fithri sunnatan lillahi ta’ala
Artinya:
“Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah ta’ala.”
· TAKBIR IDUL FITRI
Seharusnya umat Islam memperbanyakkan Takbir, jangan terlalu sibuk dengan aktivitas persiapan raya, menonton TV dan bermain mercun sehingga meninggalkan peluang takbir ini. Ini adalah penting bagi syiar Islam selain kalimah Takbir yang dibenci oleh Syaitan.
Ad-Dar Qutni menuliskan bahwa apabila Ibn Umar r.a keluar di hari raya Idul Fitri,beliau akan berterusan bertakbir sehinggalah imam keluar untuk mengimamkan solat hari raya.
· SOLAT SUNAT IDUL FITRI
Ketentuan sholat Idul Fitri
Untuk daerah yang berzona merah dan oranye, pelaksanaan sholat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah masing-masing. Sedangkan untuk wilayah berzona hijau dan kuning mengikuti keputusan dari pemerintah daerah.
Dalam melaksanakan sholat Idul Fitri ada beberapa aturan terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi yaitu:
1. Sholat Idul Fitri dilakukan sesuai rukun sholat dan khutbah diikuti oleh seluruh jamaah yang hadir.
2. Jemaah sholat Idul Fitri yang hadir tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas tempat untuk menjaga jarak antar shaf.
3. Panitia shalat Idul Fitri dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermogun) dalam rangka memastikan kondisi sehat jemaah yang hadir
4. Bagi para lansia atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan
5. Seluruh jemaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan shalat Idul Fitri dan selama menyimak khutbah di masjid dan lapangan
6. Khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah, paling lama 20 menit
7. Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi dengan pembatas transparan antar khatib dan jemaah
8. Selesai pelaksanaan shalat Idul Fitri, jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik
Tata cara salat Idul Fitri berjamaah
1. Membaca niat sholat Idul Fitri. Jika sebagai makmum, maka bunyi niatnya adalah,
(usholli sunnatan 'iidil fithri rok'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa)
Artinya:
Saya niat salat sunnah idul fitri dua raka'at sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.
Jika sebagai imam, maka niatnya adalah,
(Usholli sunnatan 'iidil fithri rok'ataini imaaman lillaahi ta'aalaa)
Artinya:
Saya niat salat sunnah idul fitri dua raka'at sebagai imam karena Allah Ta'ala.
2. Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi tujuh kali pada rakaat yang pertama.
Di sela takbir dianjurkan membaca,
(Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar)
Artinya:
Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.
3. Membaca surat al Fatihah, lalu dianjurkan membaca surat al A'la.
4. Ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud lagi, lalu berdiri.
5. Di rakaat kedua, takbir kembali, kali ini sebanyak lima kali dan di antara takbir-takbir tersebut membaca bacaan takbir sebagaimana di poin (2).
6. Membaca surat al Fatihah, lalu dapat membaca surat al Ghasiyah.
7. Ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud lagi, lalu duduk tasyahud akhir hingga salam.
Salat Idul Fitri berjamaah boleh dilakukan di rumah.
Secara teknis, langkah-langkah salat Idul Fitri sendirian sama saja dengan salat Ied berjamaah. Yang membedakan keduanya hanya terletak di niat.
Niat salat Idul Fitri sendirian adalah sebagai berikut,
(Usholli sunnatan 'iidil fithri rok'ataini lillaahi ta'aalaa')
Artinya: Aku sengaja niat salat sunah Idul Fitri karena Allah SWT.
Dalam kitab Al Umm yang disampaikan oleh Imam al Muzani (murid Imam Syafi'i), disampaikan bahwa salat Idul Fitri boleh dilakukan sendiri di rumah.
· SAMBUTAN IDUL FITRI
Kedatangan 1 Syawal disambut dengan penuh kesyukuran karena telah berhasil menunaikan ibadah puasa sebulan Ramadhan. Ketika merayakan Idul fitri, kita perlu:
- Membersihkan hati dan memperbaiki hubungan sesama Muslim.
- Bersabar dan mengikis segala perasaan benci, dendam, dengki dan iri hati.
- Menanamkan perasaan kasih-mengasihi
sesama umat Islam. - Bermaaf-maafan dan bina hubungan persaudaraan yang kukuh.
AMALAN SEPANJANG BULAN SYAWAL
Amalan yang perlu dilakukan pada bulan Syawal
- Bersedekah kepada golongan memerlukan sebagai tanda kesyukuran di atas nikmat Allah.
- Hindari campur aduk antara amalan baik dengan perkara yang ditengah, dalam membuat persiapan hari raya.
- Percampuran di antara lelaki dan perempuan secara bebas didalam sesuatu majlis perlu dihindari dan jangan melakukan perlanggaran batas agama.
- Menjaga adab sopan ketika ziarah dan memilih waktu yang sesuai berziarah.
- Ziarah menziarahi sanak saudara,untuk mendapat keridhaan Allah SWT.
Sejarah Perayaan Idul Fitri dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Kini
Imam Ibnu Katsir pernah menjabarkan bagaimana perayaan Idul Fitri terjadi di masa Rasulullah SAW. Dalam sebuah riwayat hadis shahih, Rasulullah pernah merayakan hari pertama raya Idul Fitri dalam kondisi letih. Beliau bahkan sampai bersandar pada Bilal bin Rabah dan menyampaikan khutbahnya.
Jauh sebelum Islam datang, masyarakat jahiliyah Arab telah memiliki dua hari raya, yaitu hari raya Nairuz dan Mahrajan yang dirayakan dengan sambutan pesta pora yang tidak bermanfaat. Minum-minuman memabukkan, menari, adu ketangkasan termasuk salah satu ritual dalam perayaan kedua hari raya tersebut. Berdasarkan buku Ensiklopedi Islam, kedua hari raya tersebut sejatinya berasal dari zaman Persia Kuno. Di kemudian hari, Rasulullah SAW mengganti kedua perayaan masyarakat Arab itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali diselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Waktu perayaan tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslimin. Perang yang terjadi pada Ramadhan itu dengan jumlah pasukan di sisi umat Muslim yang jauh lebih sedikit dibanding kaum kafir, nyatanya diganjar Allah dengan perayaan yang luar biasa indah dan barokah: Idul Fitri.
Sebagaimana kita ketahui, di kedua hari raya umat Muslim seperti Idul Fitri dan Idul Adha, setiap Muslim justru ditekankan untuk berbuat kebaikan dan kemaslahatan. Menjelang perayaan Idul Fitri saja, umat Islam diwajibkan menunaikan zakat untuk dibagikan kepada para mustahik (orang-orang penerima zakat).
Pada Dinasti Abbasiyah, perayaan Idul Fitri dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang meriah. Biasanya pada zaman tersbeut, perayaan dilakukan selama tiga hari yang diakhiri dengan menyantap beraneka ragam makanan halal yang disajikan.
Dalam buku Empire of the Islamic World karya Robin Santos Doak dijelaskan, umat Muslim yang berada di jalan-jalan Kota Baghdad dihibur dengan penampilan para musisi dan penyair yang menunjukkan kebolehan mereka. Tentu saja, hiburan tersebut bernilai positif dan tidak melanggar syariat.
para sultan Dinasti Mamluk (1250-1517 Masehi) di Mesir membagikan pakaian, hadiah, dan uang kepada masyarakat saat perayaan Idul Fitri. Di India, para sultan Dinasti Mughal melakukan arak-arakan bersama pengawal kerajaan dalam merayakan Idul Fitri.
Sedangkan semasa periode Kesultanan Ottoman di Turki, ada tradisi membunyikan meriam setiap malam 1 Syawal dalam menyambut Idul Fitri. Meriam ditembakkan ke udara untuk menandai berakhirnya hari raya Idul Fitri.
Di Indonesia, tradisi halal-bihalal identik dengan perayaan Idul Fitri bagi warga Muslim Indonesia. Dalam buku Al Masalik wal Mamalik karya Ibnu Khordabdih dijelaskan, mayoritas watak masyarakat yang hidup sepanjang garis khatulistiwa merupakan orang-orang yang terbuka dan egaliter. Sikap tersebut pun identik dengan masyarakat Indoensia.
Sikap terbuka dalam tradisi halal-bihalal yang dilakukan umat Muslim tak jarang juga dilakukan oleh umat non-Muslim.Tak sedikit dari umat non-Muslim yang ikut ‘nimbrung’ bersilaturahim dan melakukan halal-bihalal saat Idul Fitri tiba.
Di sisi lain, budaya lokal dalam melaksanakan tradisi Idul Fitri juga banyak yang dijadikan tradisi umat Muslim Indonesia secara nasional. Tengoklah bagaimana masyarakat Jawa diperkenalkan istilah Lebaran Ketupat oleh Sunan Kalijaga.
Lebaran ketupat merupakan tradisi yang ikut menyemarakkan perayaan Idul Fitri masyarakat Jawa ketika itu. Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat Jawa untuk membuat makanan dengan bahan utama beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa. Anyaman daun ketika itu identik dengan ciri khas budaya dan seni masyarakat Jawa.
Sehingga bukan hal sulit bagi masyarakat Jawa ketika itu mengikuti apa yang diajarkan Sunan Kalijaga. Secara filosofis pun, Lebaran Ketupat juga memiliki makna yang mendalam. Kata ketupat yang berasal dari kata kupat dalam bahasa Jawa berarti mengakui kesalahan. Sehingga dalam Lebaran Ketupat pun dikenal dengan istilah sungkeman, memohon maaf dari orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.
Barakallah Fikum
SEMOGA BERMANFAAT
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda🙏🏼